RADARDEPOK.COM - Penyesuaian harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi memang punya efek domino. Bahan pokok dipastikan bakal merembet naik.
Kondisi ini tentu saja mengancam kehidupan masyarakat berpenghasilan pas-pasan. Buruh salah satunya. Di Kota Depok, buruh akhirnya turun ke jalan. Mereka menggeruduk Balaikota Depok dan Gedung DPRD Kota Depok, Kamis (15/9).
Melihat kondisi ini, Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok, Pradi Supriatna, ikut angkat bicara. Kata dia, memang tak dapat di pungkiri dengan naiknya BBM, dipastikan harga kebutuhan dapur pasti ikut naik juga.
"Kondisi demikian pasti tak elakan," ungkap Pradi kepada Radar Depok, Jumat (16/9).
Untuk buruh, terang dia, perlu ada penyesuaian upah. "Bukankah alasan dicabutnya subsidi BBM, untuk diberikan ke warga masyarakat kurang mampu," ucap mantan Wakil Walikota Depok ini.
Sehingga, sambung dia, jangan sampai membidik orang kaya agar tidak menggunakan subsidi BBM, tapi yang 'KO' tetap warga kurang mampu.
"Intinya jangan sampai salah sasaran," tukasnya.
Seperti diketahui, ada tiga tuntutan yang disuarakan buruh di Depok. Antara lain, menolak kenaikan BBM, menolak omnibus law dan UU Cipta Kerja, serta meminta seluruh kabupaten/kota untuk menaikan upah buruh minimal 15 persen. (rd/jun)