RADARDEPOK.COM – Tak lagi menjabat sebagai Wakil Walikota Depok, Pradi Supriatna, tetap ingin menelurkan buah pikiran untuk Kota Depok.

Salah satu yang kini yang pikirkan ialah soal Pendapat Asli Daerah (PAD). Menurutnya, untuk meningkatkan jumlahnya, perlu inovasi di dalamnya. Misalnya dengan melakukan integrasi pajak. Program ini perlu sokongan IT handal.

Dia ingin agar setiap rumah makan atau sentra objek pajak, dapat dipasangi alat khusus. Sehingga, dalam segala kegiatan usaha, Pemkot Depok bisa langsung mengetahui besaran pajak yang diberikan.

“Di restoran misalnya. Pemerintah langsung bisa mengetahui harga tiap makanan dan pajak yang dikenakan. Uangnya pun harus digital. Tak lagi bentuk cash. Sehingga petugas pajak tak perlu menghampiri setiap objek pajak. Ini diperlukan integrasi,” ungkapnya kepada Radar Depok, Senin (19/9).

Kemudian, ia ingin agar ada kemudahan sistem untuk investyor bisa menanamkan uangnya di Depok. Pangkas aturan yang membelit. “Yang penting bisa menyerap calon pekerja asal Kota Depok. bisa bantu bangun kota kita tercinta,” beber Ketua DPC Partai Gerindra Kota Depok.

Untuk program besar, lanjut dia, bisa meminta bantuan intervensi APBN. Misalnya pelebaran Jalan Raya Sawangan. Bisa saja, pembebasan lahan memamai PABD Depok, sementara pembangunannya dilakukan pusat.

“Memang tidak bisa sekali mata anggaran. Perlu beberapa tahun,” tegasnya.

Ia sadar, pembebasan Jalan Raya Sawangan butuh anggaran besar. Makanya, demi memangkasnya, untuk sementara bisa meniadakan beberapa program pendanaan. “Misalnya untuk sementara mengalihkan Penunjukan Langsung (PL) untuk membantu pendanaan. Waktu saya jadi wakil walikota, cara itu pernah saya ajukan. Tapi memang kebijakan saya terbatas. Dengan jalan raya penghubung yang baik, maka saya yakin PAD akan datang. Itu pasti sejalan,” tandasnya. (rd/jun)