Sabtu, 10 Juni 2023

Siap-siap Macet, 4 Oktober Ribuan Buruh dan Ojol Ontrog Istana 

- Selasa, 20 September 2022 | 08:20 WIB
ILUSTRASI : Buruh Kota Depok saat menyampaikan pendapat soal kenaikan UMK Depok di depan Kantor Walikota Depok beberapa waktu lalu. ARNET/RADARDEPOK
ILUSTRASI : Buruh Kota Depok saat menyampaikan pendapat soal kenaikan UMK Depok di depan Kantor Walikota Depok beberapa waktu lalu. ARNET/RADARDEPOK

RADARDEPOK.COM – Ini bukan ancaman. Partai Buruh bersama bersama 4 konfederasi besar di Indonesia (KSPI, ORI-KSPSI, KPBI, dan KSBSI), serta Komite Aksi Transportasi Online (KATO), akan melakukan aksi unjuk rasa serempak di 34 provinsi pada 4 Oktober 2022. Aksi ini mengusung sejumlah tuntutan, yakni tolak kenaikan harga BBM, tolak omnibus law UU Cipta Kerja, naikkan upah minimum tahun 2023 sebesar 13 persen serta akan menyuarakan juga penolakan terhadap RUU Sistem Pendidikan Nasional (Sisdiknas).

"Di Jakarta, aksi akan dipusatkan di Istana. Diikuti kurang lebih 5.000 sampai 7.000 orang yang berasal dari Jabodetabek," ujar Presiden KSPI yang juga Ketua Umum Partai Buruh Said Iqbal melalui pernyataan tertulisnya.

Ada beberapa alasan mengapa aksi ini digelar. Pertama, harga minyak dunia sudah turun. Dengan demikian, seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) menurunkan harga BBM seperti harga semula. Alasan lain, lanjut Said Iqbal, daya beli masyarakat pekerja, khususnya kaum buruh, pekerja rumah tangga, miskin kota, sudah merosot 30 persen diakibatkan naiknya angka inflansi. Kenaikan inflansi disumbang oleh kenaikan harga sewa rumah 12 persen, transportasi 20 persen, dan makanan 15 persen.

Sementara itu, bantuan langsung tunai (BLT) yang besarnya Rp 150.000 per bulan selama 6 bulan hanya "pemanis" dan tidak ada manfaat. Selain menolak kenaikan harga BBM, aksi buruh nanti juga menyuarakan penolakan omnibus law. Karena ini adalah biang keladi penurunan terhadap daya beli dan perlindungan terhdap kelas pekerja. Di mana omnibus law menyebabkan tidak naik upah selama 3 tahun berturut-turut.

"Dengan inflansi 15 persen lebih, tahun depan upah sudah dinyatakan tidak naik kembali. Berarti sudah tahun keempat tidak naik upah. Inilah Menteri Tenaga Kerja terburuk. Tidak mengerti persoalan dan melindungi pengusaha hitam," ucapnya.

Said Iqbal mengatakan, jika aksi 4 Oktober tidak digubris, maka bisa dipastikan pada akhir November atau awal Desember 2022, 5 juta buruh akan menggelar mogok nasional stop produksi. "Selain itu, buruh juga akan ikut serta dan memberikan dukungan dalam aksi elemen petani bersamaan dengan Peringatan Hari Tani yang dilakukan di Istana pada tanggal 23 Setember," pungkasnya.(JPC/kom)

Editor: Fahmi Akbar

Tags

Terkini

Anies Didesak Demokrat, Nasdem Geram

Jumat, 9 Juni 2023 | 08:15 WIB

Cabe-cabean di Depok Makin Pedas

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:55 WIB

Harga Hewan Kurban di Depok Naik 15 Persen

Rabu, 7 Juni 2023 | 07:15 WIB
X