RADARDEPOK.COM - Tragedi kericuhan di Stadion Kanjuruhan, Kepanjen yang berimbas pada meninggalnya ratusan jiwa itu menjadi perhatian serius Pemkot Malang. Bagi warga yang kehilangan anggota keluarganya, bisa mengadu ke posko milik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang.
Untuk membantu keluarga korban yang kesulitan mendapat informasi, BPBD membuka posko layanan di Balai Kota Malang, kemarin (2/10). Rencananya, posko tersebut beroperasi hingga tiga hari ke depan. ”Kami berkoordinasi dengan call center yang ada di Kabupaten Malang, terutama di sejumlah rumah sakit yang merawat para korban,” ujar Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Kota Malang Prayitno, Senin (3/10).
Seperti diberitakan, kericuhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya, Sabtu malam (1/10). Dalam kerusuhan tersebut, ratusan korban meninggal dunia. Hingga tadi malam, belum semua korban teridentifikasi, sehingga tidak sedikit keluarga korban yang belum mengetahui keberadaan keluarganya. Hal ini yang dibantu oleh BPBD Kota Malang.
Hingga tadi malam, BPBD mencatat ada 34 warga Kota Malang yang dinyatakan meninggal dunia akibat kerusuhan tersebut. Mayoritas masih di bawah umur. Miris, sebagian dari mereka berstatus pelajar. ”Ini masih kami data terus tiap jam. Bisa jadi (jumlah korban) bertambah,” kata mantan Camat Kedungkandang itu.
Saat ini, kata Prayitno, warga yang melapor ke posko informasi sudah banyak. Hingga sore hari, sementara sudah 51 warga yang melapor ke posko tersebut. “Sementara itu, setiap dua jam kami update,” beber pejabat eselon II B Pemkot Malang itu.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji menjelaskan, tragedi Sabtu malam memang bukan domainnya. Namun tetap saja kejadian itu merembet se-Malang Raya. Pemkot Buka Posko Layanan Keluarga Korban Pihaknya sudah meminta BPBD dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Malang terjun ke lapangan membantu korban. “Posko kami dirikan. Jika ada yang merasa kehilangan anggota keluarganya, bisa melapor,” kata Sutiaji.
Orang nomor satu di Pemkot Malang itu juga takziah ke beberapa korban yang meninggal dunia. Untuk saat ini, pemkot masih fokus mendata jumlah korban yang ber-KTP Kota Malang. (rd/jun)
Sumber : Jawa Pos