Senin, 22 Desember 2025

Lolos Sanksi, Sepakbola Indonesia di Transformasi, TGIPF : Pintu 13 Banyak Suporter Tewas

- Senin, 10 Oktober 2022 | 06:37 WIB
Presiden FIFA Gianni Infantino
Presiden FIFA Gianni Infantino

RADARDEPOK.COM - Jagad pecinta sepakbola bersyukur. Tragedi Kanjuruhan yang menelan korban jiwa hingga 131 jiwa, Sabtu (1/10) malam, lolos dari sanksi Federasi Sepakbola Internasional (FIFA). Malahan, PSSI, pemerintah RI, dan FIFA mau berkolaborasi untuk perbaikan sepak bola Indonesia usai tragedi tersebut. Kerja sama itu akan direalisasikan dengan rencana pembentukan Tim Transformasi Sepakbola Indonesia, sebagai akselerasi tindak lanjut dari insiden di Stadion Kanjuruhan.

"Tentu setelah bertemu dengan FIFA dan Pemerintah, PSSI akan langsung bekerja," kata Ketua Umum PSSI, Mochamad Iriawan ditukil situs PSSI, Minggu (9/10).

Arahan Presiden soal stadion yang tidak layak untuk menggelar kompetisi juga menjadi atensinya. PSSI juga berterima kasih dan memberikan apresiasi kepada pemerintah, dalam hal ini Presiden Joko Widodo. Presiden dinilai kerap memberikan perhatian luar bisa kepada sepak bola Indonesia. Ini bukan kali pertama Presiden memberikan perhatian kepada PSSI.

Beberapa kali melalui Kemenpora, pemerintah juga membantu Timnas Indonesia di semua level usia saat melakukan pemusatan latihan di dalam dan luar negeri. "Saya sebagai Ketua Umum PSSI, sangat berterima kasih sekali kepada Presiden Joko Widodo. Perhatian presiden kepada sepak bola Indonesia luar biasa sekali. Sekali lagi, saya dan seluruh Exco PSSI sangat berterima kasih," tegasnya.

https://www.youtube.com/watch?v=A1QA1NpMkmQ&t=98s

Sementara, Ketua Aremania Kota Depok, Anto mengaku, bersyukur tidak adanya sanksi FIFA atas kejadian Kanjuruhan, kendati harus mengorbankan ratusan Aremania. Anto juga meminta proses hukum yang sedang berjalan mesti diusut tuntas. Seperti diketahui bersama menembak gas air mata ke stadion itu dilarang FIFA. “Kami bersyukur tidak ada sanksi FIFA. Tetap kasusnya diusut tuntas,” singkatnya.

Terbaru, Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) Tragedi Kanjuruhan mengungkap kondisi korban tragedi di Stadion Kanjuruhan, Malang, yang menewaskan 131 orang.

Anggota TGIPF Tragedi Kanjuruhan, Nugroho Setiawan, mengatakan efek dari zat yang terkandung dalam gas air mata yang ditembakkan polisi, luka para korban memerlukan waktu paling cepat satu bulan untuk sembuh.

Tim juga menghubungi korban, melihat korban, bahkan sempat menyaksikan perubahan fenomena trauma lukanya dari menghitam, kemudian memerah. Dan menurut dokter itu recovery-nya paling cepat adalah satu bulan. “Jadi efek dari zat yang terkandung di gas air mata itu sangat luar biasa. Ini juga patut dipertimbangkan untuk crowd control di masa depan," kata Nugroho, seperti dikutip dari akun YouTube Kemenko Polhukam, Minggu (9/10).

TGIPF juga telah berbicara dengan tim steward dan Komando Distrik Militer (Kodim) TNI di Malang. Melalui pertemuan itu dan juga rekaman CCTV, TGIPF Tragedi Kanjuruhan mendapatkan informasi mengenai aksi penyelamatan terhadap korban di Stadion Kanjuruhan saat itu.

Kemudian juga tadi bicara dengan beberapa pihak termasuk tim steward yang sudah bertugas kemarin dan juga melakukan penyelamatan pada akhirnya, termasuk unsur TNI dalam hal ini Kodim. “Tadi juga diterima Kasdim dan beliau menjelaskan beserta pasukan yang di-BKO-kan saat itu, apa yang mereka lakukan, termasuk yang kami dapati di CCTV maupun fakta-fakta bahwa evakuasi korban itu dilakukan oleh tim steward dan TNI dalam hal ini sampai dengan pukul 03:00 pagi," papar dia.

Nugroho juga mengungkap momen mematikan di pintu 13 Stadion Kanjuruhan, Malang, Jawa Timur. Dia mengungkapkan, detik-detik penonton tertumpuk dan meregang nyawa di pintu itu terekam kamera CCTV. "Sempat melihat rekaman CCTV kejadian khususnya di pintu 13. Mengerikan sekali," kata Nugroho.

Nugroho mengatakan, saat tragedi Kanjuruhan yang menewaskan 131 orang terjadi, pintu 13 itu terbuka namun sangat kecil. Saat itu, kata dia, penonton laga Arema FC vs Persebaya berebut keluar dari pintu tersebut.

Nugroho melanjutkan, dalam situasi itu, sebagian penonton yang mencoba keluar ada yang sudah jatuh pingsan. Akibatnya, mereka pun terinjak-injak hingga tewas. "Situasinya adalah orang itu berebut keluar, sementara sebagian sudah jatuh pingsan, terhimpit, terinjak karena efek dari gas air mata. Jadi ya miris sekali. Saya melihat detik-detik beberapa penonton yang tertumpuk dan meregang nyawa terekam sekali di CCTV," tutur Nugroho.

Perlu diketahui, Pemerintah Indonesia bersama-sama dengan Federasi Sepakbola Internasional (FIFA) akan membentuk tim transformasi sepak bola Indonesia. Hal tersebut merupakan salah satu poin dalam surat dari FIFA yang diterima oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).  Tindak lanjut pembicaraan per telepon Presiden Jokowi dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, pada 3 Oktober 2022 lalu.

“FIFA bersama-sama dengan pemerintah akan membentuk tim transformasi sepakbola Indonesia dan FIFA akan berkantor di Indonesia selama proses-proses tersebut,” ujar Presiden Jokowi dalam pernyataan pers, di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Selain itu, dalam surat tersebut juga disampaikan bahwa sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA terkait tragedi sepak bola di Stadion Kanjuruhan, Kabupaten Malang, pada 1 Oktober 2022 lalu. “Berdasarkan surat tersebut, Alhamdulillah sepakbola Indonesia tidak dikenakan sanksi oleh FIFA,” ungkap Jokowi seperti dikutip dari laman resmi Setkab.

Presiden Jokowi juga mengungkapkan bahwa Presiden FIFA Gianni Infantino akan berkunjung ke Indonesia dalam waktu dekat.

Sementara itu, Menteri BUMN yang juga Anggota Komite Olimpiade Internasional Erick Thohir menyebutkan bahwa Presiden FIFA akan ke Indonesia pada 18 Oktober bertemu Presiden Jokowi untuk membicarakan beberapa hal berkaitan transformasi sepakbola Indonesia.

Hal itu diungkapkan Erick Thohir yang melakukan pertemuan langsung dengan Presiden FIFA Gianni Infantino, di Doha, Qatar pada Rabu (5/10/2022) lalu. Pertemuan berlangsung setelah Erick diutus Presiden setelah melakukan pembicaraan via telepon dengan Gianni.

Selain membahas soal tragedi di Stadion Kanjuruhan, keduanya berbincang terkait dukungan FIFA terhadap perkembangan sepak bola di Indonesia. Erick mengungkapkan, FIFA juga akan berkantor di Indonesia guna memastikan proses transformasi sepak bola Indonesia berjalan maksimal.(JPC/ana/det)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X