RADARDEPOK.COM - Petugas penakluk api pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Sandi Butar Butar terlibat cekcok dengan atasannya. Hal itu dipicu, saat Sandi mendapatkan kabar tidak mengenakan dari temannya, bahwa orangtuanya diduga dijelek-jelakan salah satu pejabat pada dinas tersebut.
Lebih mengerikan lagi, adu mulut antara petugas dan pejabat itu hampir berujung maut. Pria yang membongkar korupsi di tubuh Dinas Damkar ini, sempat mau dibacok menggunakan celurit. "Iya saya mau dibacok tadi," ungkap Sandi Butar Butar kepada Radar Depok, Selasa (11/10).
Sandi menceritakan, dia mendatangi Kasubag TU pada Dinas Damkar Kota Depok yang bernama Nopendi. Sandi mendengar kabar yang tidak mengenakan tentang orang tuanya. "Jadi dia jelekin orangtua saya ke teman-teman saya di Damkar," ujarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=CzT4uTsGyxQ
Selanjutnya, dia mendatangi pejabat Damkar Depok itu untuk meminta klarifikasi secara langsung. Namun sayang, Sandi justru mendapat perlakuan tidak mengenakan yang diawali dengan cekcok mulut. Usai cekcok mulut, Sandi ditantang berkelahi disuatu tempat. Kemudian, Sandi bergegas menuju parkiran. Tanpa sepengetahuannya, pejabat tersebut telah membawa senjata tajam berjenis celurit di jok motornya. "Jadi dia buka jok motornya, terus ambil celuritnya mau bacok saya," terangnya.
Tidak hanya sekali, pejabat itu bahkan hampir membacok Sandi sebanyak dua kali. Namun, aksi pejabat itu berhasil ditaklukan Sandi dan petugas Damkar Depok lainnya. "Saya tangkap dua kali tangannya, teman-teman lain juga misahin," ungkap Sandi.
Setelah itu, Sandi melaporkan pejabat tersebut ke Polres Metro Depok. Laporan itu tentang peristiwa pidana UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 352.
Menanggapi kabar tersebut, Kasubag TU pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Nopendi memberikan klarifikasi. Menurutnya, Sandi mendatangi dirinya di Markas Komando (Mako) Damkar Kota Depok di kawasan Grand Depok City tanpa sopan santun sekaligus mengajak berkelahi. Sehingga, dia terpancing emosi dan melakukan pembelaan diri. "Jadi, Sandi itu datang ke Mako dalam keadaan yang tidak bersahabat. Jadi saya melakukan pembelaan diri," ungkapnya kepada Radar Depok, Selasa (11/10).
Nopendi menjelaskan, sempat ada miss komunikasi antara mereka. Sehingga, memicu terjadinya peristiwa tersebut. Saat ini, Nopendi enggan untuk menyalahkan satu sama lainnya. Dia lebih memilih untuk menyelesaikan persoalan tersebut. "Memang ada sedikit salah paham antara saya dan Sandi," ujarnya.
https://www.youtube.com/watch?v=5G-733-6P24
Kendati demikian, dia akan mengupayakan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. Sebab, permasalahan itu hanya persoalan sepele yang menurutnya dapat diselesaikan melalui, jalur mediasi. Sebab, kata Nopendi, peristiwa itu terjadi secara situasional. "Saya sedang berkordinasi, termaksud dengan orang tua Sandi dan akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan," tegas Nopendi.
Terkait sanksi, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional pada Dinas Damkar Kota Depok, Welman Naipospos enggan berkomentar banyak mengenai peristiwa tersebut. Sebab, pimpinan pada dinas tersebut akan memanggil keduanya dalam waktu dekat ini. "Pimpinan langsung nanti yang akan memanggil keduanya untuk memintai keterangan atas kejadian tersebut," tuturnya.
Meski menyaksikan adanya kejadian tersebut, terang Welman, tidak mengethaui secara pasti duduk perkara atas permasalahan yang memicu terjadinya percecokan tersebut. "Kejadiannya seusai apel, kami sedang mengobrol ringan sambil evaluasi kinerja, sehingga kondisinya memang sedang ramai," tutupnya. (ger/rd)
Jurnalis : Gerard Soeharly
Editor : Fahmi AKbar