Senin, 22 Desember 2025

Siap-siap, Sekda Depok Panggil PNS Acungkan Celurit

- Kamis, 13 Oktober 2022 | 08:05 WIB
JANGAN DITIRU : Aksi PNS DPKP Kota Depok yang mengacungkan sajam kepada bawahan terakam dalam CCTV. TANGKAPAN LAYAR
JANGAN DITIRU : Aksi PNS DPKP Kota Depok yang mengacungkan sajam kepada bawahan terakam dalam CCTV. TANGKAPAN LAYAR

RADARDEPOK.COM - Aksi pegawai negeri sipil (PNS) Kota Depok yang mengacungkan senjata tajam (Sajam) jenis celurit kepada bawahan, berbuntut panjang. Pria yang diketahui menjabat sebagai Kasubag TU Mako Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamantan (DPKP) Kota Depok ini, selain dilaporkan ke Polres Metro (Polrestro) Depok. Juga bakal dipanggil Badan Kepegawaian Pengembangan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM).

Kepada Harian Radar Depok, Sekretaris Daerah (Sekda) Depok, Supian Suri mengaku, sudah mengetahui adanya hal tersebut. Hanya saja, dia ingin mengetahui secara pasti apa permasalahannya. Nanti, sambung Sekda, kedua belah pihak akan dipanggil BKPSDM demi mengetahui kejadian yang sebenarnya. “Iya kan kami panggil dulu, kenapa hal itu bisa terjadi dan bagaimana kronologinya,” kata Sekda, Rabu (12/10).

https://www.youtube.com/watch?v=vstHe1DMK-8&t=8s

Sementara, Kepala BKPSDM Kota Depok, Novarita mengatakan, akan melihat permasalahanya terlebih dahulu, jika terbukti akan di tindak sesuai dengan kesalahanya. Menurutnya, jika kasus ini terbukti kebenaranya, akan diberikan sanksi seperti mutasi pada jabatanya. “Bisa begitu, mutasi,” ucapnya.

Perlu diketahui, sanksi ini sesuai dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 94 tahun 2021, yang berisi tentang PNS wajib menaati kewajiban dan menghindari larangan yang sebagaimana tercantum dalam Pasal 2 sampai dengan Pasal 5. PNS yang tidak menaati ketentuan tersebut, dapat dijatuhi hukuman disiplin, mulai dari hukuman ringan, sedang, hingga berat.

Sebelumnya, petugas penakluk api pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Sandi Butar Butar terlibat cekcok dengan atasannya. Hal itu dipicu, saat Sandi mendapatkan kabar tidak mengenakan dari temannya, bahwa orangtuanya diduga dijelek-jelakan salah satu pejabat pada dinas tersebut.

Lebih mengerikan lagi, adu mulut antara petugas dan pejabat itu hampir berujung maut. Pria yang membongkar korupsi di tubuh Dinas Damkar ini, sempat mau dibacok menggunakan celurit. “Iya saya mau dibacok tadi,” ungkap Sandi Butar Butar kepada Radar Depok, Selasa (11/10).

https://www.youtube.com/watch?v=x2gW_pjP87k

Sandi menceritakan, dia mendatangi Kasubag TU pada Dinas Damkar Kota Depok yang bernama Nopendi. Sandi mendengar kabar yang tidak mengenakan tentang orang tuanya. “Jadi dia jelekin orangtua saya ke teman-teman saya di Damkar,” ujarnya.

Selanjutnya, dia mendatangi pejabat Damkar Depok itu untuk meminta klarifikasi secara langsung. Namun sayang, Sandi justru mendapat perlakuan tidak mengenakan yang diawali dengan cekcok mulut. Usai cekcok mulut, Sandi ditantang berkelahi disuatu tempat. Kemudian, Sandi bergegas menuju parkiran. Tanpa sepengetahuannya, pejabat tersebut telah membawa senjata tajam berjenis celurit di jok motornya. “Jadi dia buka jok motornya, terus ambil celuritnya mau bacok saya,” terangnya.

Tidak hanya sekali, pejabat itu bahkan hampir membacok Sandi sebanyak dua kali. Namun, aksi pejabat itu berhasil ditaklukan Sandi dan petugas Damkar Depok lainnya. “Saya tangkap dua kali tangannya, teman-teman lain juga misahin,” ungkap Sandi.

Setelah itu, Sandi melaporkan pejabat tersebut ke Polres Metro Depok. Laporan itu tentang peristiwa pidana UU Nomor 1 Tahun 1946 tentang KUHP Pasal 352.

Menanggapi kabar tersebut, Kasubag TU pada Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) dan Penyelamatan Kota Depok, Nopendi memberikan klarifikasi.  Menurutnya, Sandi mendatangi dirinya di Markas Komando (Mako) Damkar Kota Depok di kawasan Grand Depok City tanpa sopan santun sekaligus mengajak berkelahi. Sehingga, dia terpancing emosi dan melakukan pembelaan diri. “Jadi, Sandi itu datang ke Mako dalam keadaan yang tidak bersahabat. Jadi saya melakukan pembelaan diri,” ungkapnya kepada Radar Depok, Selasa (11/10).

https://www.youtube.com/watch?v=ywf6NGEYrgY

Nopendi menjelaskan, sempat ada miss komunikasi antara mereka. Sehingga, memicu terjadinya peristiwa tersebut. Saat ini, Nopendi enggan untuk menyalahkan satu sama lainnya. Dia lebih memilih untuk menyelesaikan persoalan tersebut. “Memang ada sedikit salah paham antara saya dan Sandi,” ujarnya.

Kendati demikian, dia akan mengupayakan penyelesaian masalah secara kekeluargaan. Sebab, permasalahan itu hanya persoalan sepele yang menurutnya dapat diselesaikan melalui, jalur mediasi. Sebab, kata Nopendi, peristiwa itu terjadi secara situasional. “Saya sedang berkordinasi, termaksud dengan orang tua Sandi dan akan menyelesaikan persoalan ini secara kekeluargaan,” tegas Nopendi.

Terkait sanksi, Kepala Bidang Pengendalian dan Operasional pada Dinas Damkar Kota Depok, Welman Naipospos enggan berkomentar banyak mengenai peristiwa tersebut. Sebab, pimpinan pada dinas tersebut akan memanggil keduanya dalam waktu dekat ini. “Pimpinan langsung nanti yang akan memanggil keduanya untuk memintai keterangan atas kejadian tersebut,” tuturnya.

Meski menyaksikan adanya kejadian tersebut, terang Welman, tidak mengethaui secara pasti duduk perkara atas permasalahan yang memicu terjadinya percecokan tersebut. “Kejadiannya seusai apel, kami sedang mengobrol ringan sambil evaluasi kinerja, sehingga kondisinya memang sedang ramai,” tutupnya.(ana/ger/rd)

Jurnalis : Andika Eka, Gerard Soeharly

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X