Senin, 22 Desember 2025

Korban Siswa Depok Terseret Arus Curug Kembar, Dimana Kamu Andini 

- Jumat, 14 Oktober 2022 | 07:36 WIB
KEBERSAMAAN : Sebagian siswa SMPIT Al Hikmah Kota Depok saat mengikuti kegiatan Diksar atau LDKS di wilayah Cisarua yang berdekatan dengan Curug Kembar, Kabupaten Bogor. ISTIMEWA
KEBERSAMAAN : Sebagian siswa SMPIT Al Hikmah Kota Depok saat mengikuti kegiatan Diksar atau LDKS di wilayah Cisarua yang berdekatan dengan Curug Kembar, Kabupaten Bogor. ISTIMEWA

RADARDEPOK.COM - Air bah itu datang tiba-tiba. Rabu (12/10), sekira pukul 15:00 WIB, air di Curug Kembar RT6/4 Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, menjadi cokelat. Deruan suara derasnya aliran air, membuat panik 105 siswa SMPIT AL-Hikmah Kota Depok. Suasana happy berubah menjadi 180 derajat. Niat sekolah di Kelurahan Tugu, Cimanggis Kota Depok itu membuat siswa menjadi seorang pemimpin menjadi duka.

Puluhan siswa masih ada yang di dataran atas, dan ada juga yang sedang menyebrang sungai. Sayang, bah cokelat itu langsung menyapu sejumlah siswa yang di aliran sungai. Masih terngiang diingatan Asyifa Nur Janah, saat tracking dibebatuan hendak pulang menuju tenda yang diiringi hujan, bingung harus meneduh dimana. Bersama puluhan temannya, dia melanjutkan perjalan meski harus menyebrang sungai. Asyifa lolos, meski sempat terpleset dan nyaris terseret arus. Tapi, tidak dengan rombongan yang dibelakangnya.

-
DIKUBUR : Almarhumah Amira Hana korban Diksar di Curug Kembar Cisarua Bogor, dimakamkan di TPU Kober Kecamatan Beji Kota Dpeok, Kamis (13/10). DANA/RADAR DEPOK

“Saya sempat terpleset dan berhasil diselamatkan teman-teman. Saat itu cuaca mendung dan ada geluduk. Amira teman saya sekelas tidak bisa diselamatkan. Begitu juga dengan  Tara Taskin, Raja Alfa dan Andini,” jelas Asyifa Kepada Harian Radar Depok, saat takziah ke rumah almarhumah Amira Hana di Jalan Kober, Gang Kesadaran, RT3/5, Pondok Cina, Beji, Kota Depok, Kamis (13/10).

https://www.youtube.com/watch?v=5zHEk11sR_4

Ayah almarhumah Amira Hana, Aipda Wawang Sidik Purnomo mengatakan, mendapatkan informasi anaknya menjadi korban hanyut terseret arus sungai dari pihak sekolah. Anaknya mengikuti Pendidikan Dasar (Diksar) atau Latihan Dasar Kepemimpinan Siswa (LDKS) yang digelar, sejak Rabu (12/10). “Saya mendapatkan kabar pukul 20:00 WIB, anak saya terseret arus sungai,” ujar Wawang kepada Radar Depok, Kamis (13/10).

Anaknya yang duduk di kelas VIII menjadi salah satu peserta LDKS yang dilaksanakan sejak pagi. Usai makan siang dan salat zuhur, anaknya mengikuti LDKS menuju Curug Kembar yang berada di wilayah Cisarua. “Saat pulang ada air bah turun dan terjebak,” tegas Wawang.

Adanya kabar itu, Wawang langsung berangkat ke Cisarua guna mencari anaknya. Saat sudah berada di TKP, Wawang pun di telepon oleh pihak sekolah untuk tidak ke TKP melainkan diarahkan ke RSUD Ciawi. “Saat sampai Taman Safari, pihak sekolah menelpon saya kembali dan mengatakan tidak usah ke TKP,” ungkapnya.

Tibanya, di RSUD Ciawi pihak keluarga diperkanankan melihat anaknya untuk memastikan kebenaran korban tersebut. “Saat sampai di RSUD Ciawi saya langsung di izinkan melihat anak saya yang kondisinya sudah banyak luka” tuturnya.

https://www.youtube.com/watch?v=3DYbTmxe8tI

Pada saat itu, Wawang sambil menggali informasi tentang kronologi kejadian yang menewaskn anaknya itu.“Saat saya korek-korek informsi, pada saat kegiatan itu, tiba-tiba air bah turun dan menghantam semua, tetapi yang hilang hanya empat orang itu termasuk anak saya,” ujarnya.

Setelah ditemukan Amira dibawa ke rumah duka dan saat ini telah dilakukan pemakaman jenazah korban. “Anaknya baik dia itu anak kedua dari empat bersaudara, dimakamkan di TPU Kober tidak jauh dari rumah,” terang Wawang.

Selepas air bah menyeret empat siswa. BPBD Kabupaten Bogor menerima laporan kejadian ini pada Rabu (12/10) sekira pukul 16:00 WIB, dan langsung menerjunkan Tim Search and Rescue (SAR) gabungan. Tara Taskin (13) pertama kali yang berhasil ditemukan tim SAR gabungan dalam keadaan tidak bernyawa, pukul 18:30 WIB. Lalu, upaya tim gabungan kembali membuahkan hasil. Amira Hana yang berusia 14 tahun berhasil ditemukan jenazahnya sekitar pukul 21:22 WIB. Selang 20 menit kemudian, Raka Alfa (13) berhasil ditemukan tak lagi bernafas sekitar pukul 21:43 WIB. Terakhir hingga hampir tengah malam, Andini yang ikut terseret arus belum juga ditemukan.

Kamis (13/10), pencarian Andini dilanjutkan. Cuaca ekstem, hujan lebat di kawasan Puncak membuat proses pencarian dihentikan sejak pukul 11:30 WIB. Hingga pukul 14.30 WIB, proses pencarian korban belum dilanjutkan kembali dikarenakan hujan masih terus mengguyur kawasan Cisarua, Puncak.

Terpisah, Kapolres Bogor AKBP Iman Imanuddin mengatakan, di hari kedua ini tim gabungan yang terdiri dari anggota Polri, TNI, BPBD, PMI dan juga relawan melanjutkan pencarian dengan menyisir Sungai Cimandala. "Kami juga memasang jaring di beberapa titik dengan harapan korban tersangkut," kata Iman di posko penyelamatan, Kamis (13/10).

Namun sampai dengan pukul 16:00 WIB, korban berjenis kelamin perempuan itu belum ditemukan. "Jadi sampai hari ini dari empat orang hilang, tiga sudah ditemukan tadi malam. Dan tinggal satu orang sekarang masih proses pencarian," ujarnya.

https://www.youtube.com/watch?v=vstHe1DMK-8&t=40s

Menurutnya, proses pencarian terkendala oleh cuaca. Curah hujan tinggi di kawasan Puncak Bogor membuat pencarian korban menjadi tidak maksimal.

"Kendala yang dihadapi cuaca cukup ekstrem dan ini harus diperhatikan karena keselamatan dari tim menjadi sesuatu yang utama bagi kami," kata dia.

Staf  Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten  Bogor, Jalaludin menambahkan, pencarian belum dilanjutkan lagi karena terkendala hujan yang sangat deras. Dalam proses pencarian ini, BPBD Kabupaten Bogor menerjunkan lebih dari 70 lebih anggota Tim SAR gabungan. "Kita bagi tiga tim pencarian sejak tadi pukul 08:00 WIB, tapi masih nihil," ungkapnya.

Menurut dia, proses pencarian korban butuh kehati-hatian, karena debit Sungai Cigamenung Agricon dari aliran Curug Kembar cukup deras. "Aliran air sungai cukup deras, jadi kita hentikan sampai kondisi cuaca kondusif," papar Jalaludin.

Pada pencarian hari ini (Kemarin), Tim SAR gabungan dibagi ke dalam lima titik dengan jarak antar titik 2 km. “Anggota Tim SAR kami bagi ke lima titik, termasuk Bendungan Katulampa Kota Bogor," tambahnya.

Selain itu, tim Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok juga menjaga di Sungai Ciliwung Kota Depok sebagai wilayah hilir dari Sungai Cigamenung. "Kita baru akan lanjutkan pencarian kalau kondisi cuaca sudah benar-benar kondusif," tegas Jalaludin.

Seorang guru wali kelas SMPIT Al Hikmah Kota Depok,  Saiful mengaku, kehilangan siswa-siswa terbaiknya. "Salah satu korban murid di kelas saya. Kebetulan saya wali kelas TT (13) yang sudah ditemukan," ujarnya.

Dia tidak menyangka TT akan terkena musibah dalam kegiatan ini. Saiful mengenang siswanya tersebut sebagai pribadi yang penurut.  "Anaknya sangat baik. Keempatnya juga siswa yang salehah dan soleh, selalu menjalankan kewajibannya. Jadi kepergiannya membuat kita sedih banget dan merasa sangat kehilangan. Kini tinggal Andini, dimana kamu," tandas Saiful.(ana/rb/rd)

Jurnalis : Andika Eka

Editor : Fahmi Akbar 

 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X