RADARDEPOK.COM - Usaha dan doa terus dilakukan keluarga serta tim gabungan dalam mencari Andini Azahra Putri. Di hari ke lima pencarian tepatnya Minggu (16/10), tim belum juga menemukan Andini, saat mengikuti pendidikan dasar (Diksar) yang dihelat sekolah. Siswi kelas IX di SMPIT Al Hikmah Kecamatan Cimanggis Kota Depok itu, terseret arus di Curug Kembar RT6/4, Desa Batulayang, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, Rabu (12/10) lalu.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Aris Nurjatmiko mengatakan, korban belum ditemukan meski proses pencarian telah berlangsung empat hari terakhir. Pada Minggu (16/10) pukul 08:00 WIB atau hari kelima ini, tim SAR gabungan akan kembali melanjutkan pencarian korban.
"Korban adalah pelajar usia 15 tahun, kondisinya belum ditemukan dan masih dalam pencarian. Ciri-ciri korban rambut lurus, tinggi badan sedang, menggunakan celana cokelat," kata Aris, Minggu (16/10).
-
Aris menuturkan, tim SAR yang terbagi dalam enam kelompok Search and Rescue Unit (SRU) mencari di beberapa lokasi yang berbeda. Tim SRU menggunakan upaya pencarian dengan metode penyisiran darat dan air dari titik nol atau titik awal korban hanyut sampai check point satu Sungai Ciliwung.
Upaya penyisiran sungai itu juga dilakukan dengan menggunakan perahu karet sejauh kurang lebih lima kilometer dari lokasi kejadian. "Tim juga melakukan penyusuran dan penyelaman di kali Cimandala," ujarnya.
Sementara itu, Koordinator Penanggulangan Bencana PMI Kota Depok, Ari Prasetyo mengatakan, titik pencarian korban yang belum ditemukan dilakukan melalui beberapa titik. Titik tersebut dimulai dari Curug Kembar sampai dengan titik Pusat pengendalian (Pusdal). “Hasil masih nihil, tidak ada potensi yang diduga adanya korban,” ungkapnya kepada Radar Depok, Minggu (16/10).
-
Operasi lanjutan dari hari ke empat, lanjut Ari, dimulai pukul 07:00 WIB, dengan membagi beberapa titik agar pencarian korban lebih efisien. “Dinas Pemadam Kebakaran (Damkar) Kota Depok, menyusuri kedalaman di bawah jembatan mi golek Cisarua sampai sungai yang berada di samping Cimory Riverside,” jelasnya.
Ari mengucapkan, personel yang diturunkan sejumlah lima orang dengan berbagai peralatan. Diantaranya, scuba dua tabung, Self Contained Breathing Apparatus (SCBA) tiga tabung, full body harnas masker dua set, peralatan selam dua set, tali karmantel, webbing dan carabiner.
“Berdasarkan laporan, pencarian dari hulu hingga hilir sekitar pukul 13:08 WIB sudah sampai di Kali Ciliwung Juanda Depok,” terangnya.
https://www.youtube.com/watch?v=p33La1suSYI
Ari menjelaskan, estimasi yang ditempuh untuk mencari korban yang belum ditemukan dari hulu hingga hilir bisa mencapai empat hingga enam hari. “Tergantung bagaimana kondisi cuaca saat pencarian dilakukan, saat ini kita hanya perlu mendoakan korban agar dapat segera ditemukan. Berbagai upaya telah dilakukan agar korban dapat segera ditemukan,” ungkapnya.
Terpisah, Kepala Bidang (Kabid) Pengendalian Operasional Damkar dan Penyelamatan Kota Depok, Welman Naipospos mengatakan, terkait dengan musibah yang menimpa empat siswa SMPIT Al Hikmah Cimanggis, Damkar Kota Depok turut membantu dengan menyusuri Kali Ciliwung.
“Giat penyisiran Kali Ciliwung ini berkaitan dengan musibah siswa SMPIT Al Hikmah Cimanggis yang terbawa arus sungai di Curug Kembar, Cisarua, Kabupaten Bogor di hari kelima,” jelasnya.
Titik awal penyisiran, lanjut Welman, regu yang diterjunkan titik mula berawal dari Jembatan Biru Citayam, titik akhir di Jembatan Grand Depok City (GDC), Pancoranmas Depok. “Kegiatan ini bertujuan untuk menemukan korban yang belum ditemukan, mudah-mudahan pencarian yang dilakukan dengan ini segera menemukan titik terang ke depannya,” tegasnya.
Kapolsek Megamendung, AKP Eddy Santosa menambahkan, penyisiran di aliran sungai tersebut belum membuahkan hasil pada pencarian hari keempat atau tepatnya Sabtu (15/10/). Tim belum bisa menemukan satu korban tersebut.
https://www.youtube.com/watch?v=qQEyDZFKzD8&t=619s
"Pencarian kita terus perluas dengan membentuk tim yang disebar mulai dari jembatan Hamka sampai pertemuan arus sungai Cimandala ke sungai Ciliwung. Kemudian dari Taman wisata Matahari sampai jembatan H Umar dan sampai Diaryland," ujar Eddy.
Selain itu, tim juga melakukan rafting pertama mulai dari jembatan Ciawi hingga Jembatan Gadog , lalu dilanjut ke jembatan Katulampa. "Ditambah lagi penyelaman bantuan dari Depok yang dilakukan di wilayah bakmi golek dan watu gede. Namun dari pencarian yang dilakukan hingga sore kemarin belum membuahkan hasil dan hari ini pencarian kembali dilanjutkan," terang Eddy.
Diketahui sebelumnya, Paman Andini, Andhika Dwi Sony mengatakan, sebelumnya Andini sudah dilarang oleh neneknya untuk berangkat LDKS.
“Sebelum pergi, neneknya sudah melarang untuk berangkat karena Andini memiliki penyakit asma. Namun, ia mengelak dan tetap pergi bersama rekan sekolah dan gurunya untuk mengikuti LDKS, karena Andini memang dikenal sebagai anak yang aktif dan banyak ingin tahu,” ucapnya kepada Radar Depok.
Setelah Andini berangkat, lanjut Andhika, wali murid menelepon ibu Andini Kamis (13/10) dini hari, sekitar pukul 02:00 WIB. Karena keadaan orang di rumah sudah tertidur lelap, telepon yang berdering tersebut tidak terangkat.
“Alhasil kami menelepon kembali, pagi sekitar pukul 05:30 WIB untuk bertanya. Alhasil kami dikagetkan dengan adanya kabar kalau Andini hanyut bahkan belum ditemukan sampai saat ini,” ucapnya lirih.
Setelah mengetahui hal tersebut. Ayah, ibu, nenek dan paman Andini yang lain bergegas menuju lokasi, dengan penuh harapan mereka berangkat untuk mendapatkan kabar baik dari siswi kelas IX SMPIT AL Hikmah Cimanggis tersebut.
“Polres Metro Depok langsung datang kesini Kamis (13/10) sekitar pukul 10:30 WIB untuk mendata semua korban, ternyata tiga korban sudah ditemukan dan dimakamkan, sedangkan Andini belum ditemukan,” jelasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=5zHEk11sR_4&t=81s
Andhika mengungkapkan, sejumlah barang Andini berhasil ditemukan, seperti sepatu, kaca mata, obat-obatnya, berhasil ditemukan di lokasi. “Kami hanya berserah diri dengan Tim SAR yang membantu untuk menemukan Andini, dan berharap dia segera pulang,” ungkap Andhika.
Setelah adanya peristiwa tersebut, ungkap Andhika, pihak sekolah SMPIT Al Hikmah Cimanggis belum mendatangi rumah orang tua Andini hingga saat ini. “Keluarga yang berangkat dari sini semua menginap di sana. Menunggu kepulangan Andini, berharap ditemukan,” ucap Andhika.
Andhika menuturkan, ketika mengetahui kejadian tersebut, ia langsung menyambangi sekolah Andini, untuk mengetahui kronologis sebenarnya seperti apa.
“Saya ingin bertemu dengan kepala sekolah nya, ingin tahu kronologinya seperti apa, tanggung jawabnya seperti apa. Karena dalam keadaan cuaca ekstrem seperti ini, kenapa pihak sekolah tetap menyelenggarakan LDKS. Namun, ketika saya sambangi kepala sekolah sudah tidak ada di lokasi,” jelasnya.
Andhika mengucapkan, kepala sekolah ketika disambangi sudah berangkat Jumat (14/10) sekitar pukul 08:00 WIB. Padahal, kejadian terjadi pada Kamis (13/10). “Intinya, pihak keluarga hanya menginginkan ditemukannya Andini terlebih dulu. Namun untuk ke depannya, pasti akan ada proses hukum, karena ini menyangkut dengan kelalaian,”tandas dia.(ama/rd/**)
Jurnalis : Aldy Rama
Editor : Fahmi Akbar