RADARDEPOK.COM - Penyakit gagal ginjal akut yang diduga akibat kandungan zat berbahaya dalam obat sirup cair, masih menjadi polemik di Indonesia. Tercatat sepanjang 2022, total kasus gagal ginjal akut di Kota Depok mencapai tujuh kasus, empat diantaranya meninggal dunia, dua masih dirawat dan satu dinyatakan sembuh.
Laporan : Aldy Rama, Kota Depok
Muhammad Adzra tidak masuk dalam kasus gagal ginjal akut di Kota Depok. Pasangan, Yudi Saputra dan Sumini baru saja tinggal di Kota Depok lima bulan yang lalu, tepatnya 20 Mei 2022. Sumini merupakan penduduk Menteng Rawa Panjang, Kelurahan Menteng Atas, Kecamatan Setia Budi, Jakarta Selatan. Kemudian ia pindah ikut dengan suami tinggal di Kota Depok.
10 kontrakan membentuk huruf U, di RT2/2 Kelurahan Cupayung Jaya, Cipayung Kota Depok. Di tengah kontrakan terdapat lapangan bulutangkis. Dari 10 kontrakan itu, salah satunya rumah Yudi Saputra dan Sumini. Perempuan berhijab hitam sedang menggendong anak keempatnya. Balita itu merupakan adik dari Muhammad Adzra.
https://www.youtube.com/watch?v=_YjfNOkXmsI
Duka yang begitu mendalam masih dirasakan Sumini. Perempuan berusia 33 tahun tersebut masih terngiang bagaimana anak ketiganya itu meninggal. Bayi tanpa dosa berumur 1 tahun itu kelahiran 1 April 2020. Mimik wajah dan matanya yang berkaca-kaca ketika Sumini kembali mengingat mendiang anak ketiga sebelum dipanggil sang Khalik.
Dengan hati yang tegar, Sumini mengungkapkan, awalnya Adzra mengalami gejala demam, kemudian dibawa ke Puskesmas Menteng, Jakarta Pusat. Lantas beberapa kali ke sana tidak ada perkembangan lebih lanjut, Sumini membawa Adzra ke klinik ibu dan anak.
“Saya pikir demam Adzra hanya demam biasa. Namun ketika di bawa ke berbagai klinik dan diberi obat dengan resep dokter yang diberikan tidak kunjung membaik. Akhirnya Adzra kami bawa ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) pertengahan Maret 2021 lalu, berharap Adzra dapat membaik,” ucapnya Sumini lirih.
Berbagai upaya penuh untuk menyembuhkan Adzra telah dilakukan perempuan asli Pekalongan, Jawa Tengah tersebut bersama sang suami. Namun, hal yang tak diduga dilontarkan seorang dokter yang menangani bayi berumur 1 tahun tersebut. Saat Adzra ditangani di RSCM selama dua pekan, Adzra didiagnosa mengidap penyakit gagal ginjal akut.
Tentu pernyataan yang dilontarkan dokter membuat kaget Sumini dan suami. Tidak hanya diam saja, ia pun mempertanyakan kenapa Adzra bisa sampai mengidap gagal ginjal yang menjadi tanda tanya besar.
https://www.youtube.com/watch?v=tg9DQNhWZ-A
Padahal, kata Sumini, Adzra lahir dengan kondisi normal, dengan berat badan 3,1 kilogram (kg) dan panjang badan 49 centimeter (cm). Dia pun tidak pernah membeli obat dari toko sembarangan maupun apotek, hanya obat racikan yang diberi dokter dari puskesmas, klinik maupun RSCM. “Adzra tidak pernah minum susu dari merek apapun, hanya air susu ibu (ASI),” ungkapnya dengan tatapan kosong.
Sumini mengungkapkan, obat yang diberikan dari puskesmas, klinik maupun RSCM rata-rata obat sirup racikan atau obat yang dihaluskan. Karena pada usia belia tersebut tentu tidak memungkinkan untuk menenggak obat tablet. Setelah menyanyakan ke dokter yang menangani Adzra. Anaknya, mengalami diare terus menerus.
Ketika diberi susu maupun nutrisi melalui selang yang dipasang, namun tidak bisa mencerna nutrisi tersebut hingga keluar begitu saja. Itu karena kondisi gagal ginjal akut yang diderita Adzra.
Mungkin Adzra lebih disayang Tuhan, hingga anak mungil tersebut meninggal lima hari setelah ulang tahunnya yang baru beranjak 1 tahun. Adzra lahir 1 April 2021 yang kemudian meninggal 6 April 2022. Adzra dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Menteng Pulo. “Saya sudah ikhlas atas kepergian Adzra, yang jelas dia sudah di surga sana. Biarkan dia tenang di sana,” ucapnya dengan tatapan berkaca-kaca mengingat mendiang anaknya.(ama/rd)
Editor : Fahmi Akbar