RADARDEPOK.COM - Kepala rumah tangga berinisial K tega membantai anggota keluarganya di dalam rumahnya di RT3/8 Kelurahan Jatijajar, Kecamatan Tapos Kota Depok, Selasa (1/11).
Akibatnya, seorang anak perempuan berinisial KPC (13) meninggal dan istrinya Nila Islamia (31) mengalami luka-luka yang cukup serius.
Saat peristiwa itu terjadi sang anak akan berangkat sekolah. Terlihat, saat ditemukan masih memakai seragam SD.
Sedangkan, sang istri ditemukan bersimbah darah di rumahnya. Sejumlah luka bacokan di kedua tangannya. Bahkan terlihat jari manis dan keliling kiri sang istri putus. Ibu rumah tangga itu kemudian dibawa ke RS Sentra Medika Depok di Jalan Raya Bogor. Kondisinya saat ini masih kritis.
Ketua RT3/8 Jatijajar, Edi Kusnadi menjelaskan, paman pelaku Heru Baharudin sekitar pukul 05:15 WIB, dibangunkan istri dan memberitahu bahwa pelaku yang tinggal disamping rumahnya sedang ribut keluarga.
"Kemudian paman pelaku kerumah tersebut, digarasi rumah, pelaku keluar dari rumah sambil menenteng sebuah parang yang berlumuran darah," katanya kepada Harian Radar Depok, Selasa (1/11).
Kemudian, si paman langsung mengamankan pelaku. Pada saat itu pelaku berkata "Mang, setannya sudah mati dua, sudah saya matiin, tinggal satu lagi'," ucapnya menirukan pelaku.
Berdasarkan keterangan pamannya, selama ini antara pelaku dan istrinya sering terjadi keributan. Heru yang sebagai pamannya sering menengahi pertikaian tersebut.
Bahkan, menurut pamannya sudah sering istri pelaku meminta cerai, tetapi akhirnya rujuk kembali.
Paman pelaku menduga, sambung RT, motif utama pembunuhan ini adalah faktor ekonomi. Pelaku bekerja sebagai Pekerja Harian Lepas (PHL), sedangkan istrinya saat ini tidak bekerja sehingga kebutuhan ekonomi tidak tercukupi.
"Ditambah pelaku diduga masing sering mengkonsumsi sabu-sabu, hal ini dikuatkan ditemukan dua plastik bening di tempat wudu masjid disekitar rumah pelaku," ucapnya.
Plastik bening tersebut diduga dibuang pelaku pada saat pelaku Salat Subuh berjamaah sesaat sebelum kejadian.
"Istri pelaku beberapa kali meminta cerai, hal ini membuat pelaku frustasi. Keanehan tersebut semakin terlihat setelah pelaku ditangkap dalam kasus narkotika pada April 2022," katanya.
Diketahui, pelaku bersama dengan istrinya tinggal di rumah dua lantai milik orang tuanya dan dilantai atas ditempati oleh adik pelaku bernama ACI.
Sebelumnya, Kasat Reskrim Polres Metro Depok, AKBP Yogen Heroes Baruno menjelaskan, awalnya ada saksi di lantai dua yang mendengar teriakan dari bawah. Saksi melihat pelaku membabi buta membunuh anak dan melukai istrinya.
“Jadi awalnya saksi yang tinggal di lantai dua rumah ini mendengar suara teriakan dari korban. Kemudian saksi turun ke bawah untuk menolong korban dan kemudian, karena melihat pelaku masih membabi buta, jadi belum berani turun,” kata Yogen saat ditemui di lokasi, Selasa (1/11).
Yogen menyebut, setelah melihat pelaku keluar dari rumah, saksi langsung memanggil warga untuk membantu korban. “Kemudian, setelah pelaku di luar, saksi kemudian menghubungi warga sekitar untuk membantu korban,” kata Yogen.
Anak yang meninggal dunia disebut mengalami luka parah di bagian wajah, kepala, jari, hingga leher. Jenazah korban sedang dilakukan visum.
“Kalau dilihat dari luka, memang sadis ya. Ada beberapa bacokan, ada beberapa jari yang terputus segala macam. Jadi kita masih menunggu hasil visum dari rumah sakit,” ungkap Yogen.
Yogen mengatakan anak kehabisan darah lantaran luka bacok. Sementara itu, si istri kritis akibat luka di bagian wajah dan tubuh.
“Untuk anak (luka) kepala, tangan, beberapa jari putus, mata ya, leher banyak darahlah. Jadi meninggal karena kehabisan darah. Istri lukanya di muka sama badan. Kita belum bisa (dalami) karena masih dibawa ke rumah sakit,” tuturnya.
Adapun pelaku diduga membunuh korban menggunakan parang. Pelaku kini diamankan di Polres Metro Depok.(ana/rd)
Jurnalis : Andika Eka
Editor : Fahmi Akbar