RADARDEPOK.COM - Area belakang kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Cianjur di Jalan Raya Cilaku Cibeber, Desa Sirnagalih, Kecamatan Cilaku akan tampak ramai dengan kehadiran 200 unit rumah yang direncanakan berdiri dua bulan ke depan. Proyek ambisius Modul Panel RISHA (Rumah Instan Sederhana Sehat) dengan Tipe 36/m2 akan menampung keluarga yang terdampak gempa.
Dengan ukuran rumahnya 6x6 meter akan memiliki dua kamar, 1 kamar mandi dan ruang tamu dengan total luas lahan 2,5 hektare dan memiliki keunggulan tahan gempa sesuai dengan standar dari Kementerian PUPR. Saat ini, hamparan tanah merah tengah dilakukan pemerataan. Hulu halang dua ekskavator dan dua buldozer menjadi pemandangan sore hari yang menarik. Upaya segala tenaga dan pikiran diperlihatkan para pekerja untuk hasil yang bagus dalam pengerjaannya.
Project Manager RISHA Cianjur, Ade Ahmad mengatakan, untuk satu rumah akan dikerjakan satu tim dengan estimasi waktu selama 14 hari. Dalam pengerjaannya pihaknya akan menyiapkan lima hingga tujuh tim. Mengenai hanya dapat dibangunnya 200 hunian, Ade menambahkan karena keterbatasan lahan ditambah harus menyiapkan PSU (Penambahan Sarana Umum). "Kita bangun rumahnya yang tahan gempa tapi tidak tahan banjir," katanya Kamis (1/12).
Pengerjaan pemerataan tanah sudah dua hari berlangsung dan akan terus berjalan dalam satu minggu ke depan. "Target kita satu minggu atau lebih lama karena kontur tanah ada yang berbukit, ada sedikit landai dan turun," tegasnya.
Sementara, satu korban meninggal dunia akibat gempa bumi kembali ditemukan petugas gabungan sehingga total bertambah menjadi 329 jiwa. Jenazah itu berhasil ditemukan di Kampung Cicadas, Desa Cijedil, Kecamatan Cugenang, Kamis, (1/12). Dengan ditemukannya satu korban itu, tercatat 11 orang lainnya masih dinyatakan hilang.
Satgas Tanggap Darurat Gempa, Bupati Cianjur Herman Suherman mengatakan, satu jenazah yang berhasil dievakuasi itu di Kampung Cijedil tersebut ditemukan petugas Tim SAR gabungan yang melalukan upaya pencarian di tiga titik. "Korban jiwa itu ditemukan tadi siang, dan sehingga menambahkan jumlah korban meninggal jadi 329 jiwa dan 11 orang lainya masih hilang," katanya.
Selain itu, berdasarkan update terbaru korban luka berat mencapai 595 orang, dan 59 lainnya masih menjalani perawatan di beberapa rumah sakit di Cianjur. "Selain itu, kami berhasil mensurvei sebanyak 429 titik pengungsian, terdiri dari 40.895 Kepala Keluarga (KK) dengan jumlah jiwa sebanyak 114.414," ungkapnya.
Sedangkan kerugian material sebanyak 24.107 rumah rusak, terdiri dari 5.631 rusak berat, 7.273 rusak sedang dan 11.203 rusak ringan.
Kemudian total sekolah rusak mencapai 520 bangunan, 90 tempat ibadah rusak, 14 fasilitas kesehatan dan 17 gedung atau perkantoran. "Akan terus kami lakukan pendataan," tandasnya.(byu/rd)