RADARDEPOK.COM - Orang tua siswa SDN Pondok Cina (Pocin) 1, sepertinya tak tinggal diam atas kebijakan yang dilayangkan Pemerintah Kota (Pemkot) Depok pada 30 November 2022 lalu. Para orang tua berencana menggugat Pemkot Depok ke Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jawa Barat, dan menjaga pada 12 Desember agar tak digusur.
Kordinator orangtua siswa SDN Pocin 1, Ecy Tuasikal mengaku, jika ada tindakan di 12 Desember 2022, pihaknya pasti akan melakukan perlawanan. Baik dalam bentuk aksi maupun tindakan perlawanan lain. "Nanti akan ada orangtua siswa yang di sekolah untuk melakukan penjagaan. Mulai Jumat, Sabtu dan Minggu," kata Ecy kepada Harian Radar Depok, Rabu (7/12).
Penjagaan tersebut dilakukan, guna mengantisipasi adanya orang dari pihak Dinas Pendidikan (Disdik) atau Pemkot Depok yang datang untuk mengangkut barang-barang di sekolah ke luar. Selain itu, wali siswa SDN Pocin 1 juga berencana menggugat Pemkot Depok ke PTUN. "Tentu itu upaya hukum yang akan kami lakukan prosesnya. Bicara konteks hukum di PTUN, ada dua upaya. Tinggal kami klasifikasikan apakah ini bentuknya perbuatan melawan hukum yang dalam istilah hukum tata negara itu ," tegasnya.
https://www.youtube.com/watch?v=LzXIubl7peA
Ecy mengatakan, pihak wali siswa sampai saat ini masih akan tetap bertahan di SDN Pocin 1 hingga pemkot merelokasi bangunan untuk pemindahan siswa SDN Pocin 1 dalam satu gedung.
"Jadi kami dari orang tua tetap seperti awal, kami akan bertahan di sana sampai ada realisasi. Realisasinya apa, kalau sudah dibangun untuk SDN Pocin 1 maka kami pindah," sambungnya.
Ecy mengaku, sejauh ini tidak adanya surat resmi dari Kadisdik Kota Depok dalam keputusan pemindahan siswa SDN Pocin 1. "Dari awal kami belum melihat ada satupun surat keputusan terkait dengan merger. Lalu hal-hal lain yang terkait pemindahan akses dan sebagainya, itu tidak ada surat yang kami lihat mengenai keputusan di sana," kata Ecy.
Sementara itu, seorang guru kelas III B, Ovi menyebut, senang dapat bertemu dengan siswanya lagi. Sebab, terdapat beberapa murid didikannya yang masih belum bisa membaca. “Senang banget sih anak-anak pas ketemu lagi disini, mereka juga bilang maunya disini terus tiak mau pindah kesana. Tapi, mau gimana, saya juga pindah ada arahan dari yang di atas,” singkatnya. (mg10/rd)
Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang
Editor : Fahmi Akbar