RADARDEPOK.COM – Satu bulan lebih berkutat dengan polemik alih fungsi lahan SDN Pondok Cina (Pocin) 1, akhirnya pemerintah kota (Pemkot) Depok mengalah. Rabu (14/12), melalui media sosial (Medsos) pribadinya Walikota Depok Mohammad Idris menyampaikan, lima kebijakan baru dalam penyelesaian konflik relokasi SDN Pocin 1.
Idris mengatakan, bagi siswa-siswi yang masih belajar di lokasi SDN Pondok Cina 1 tetap difasilitasi belajar mengajar di SDN Pocin 1. Ini akan berlangsung, sampai dengan terbangunnya Ruang Kelas Batu (RKB) di SDN Pocin 5 yang akan dijadikan tempat relokasi.
https://www.youtube.com/watch?v=K7nMBBY6668
“Pembangunan mesjid di lokasi SDN Pocin 1 sementara ditunda. Sampai dengan seluruh siswa SDN Pondok Cina 1, dapat direlokasi ke satu sekolah yaitu di SDN Pocin 5,” kata Idris di Instagram pribadinya sekitar pukul 10:20 WIB.
Bagi siswa SDN Pocin 1 yang saat ini sudah melaksanakan belajar di SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Diperkenankan melaksanakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di sana atau kembali ke SDN Pocin 1, sesuai dengan kenyamanan siswa. Nantinya, pembangunan RKB Baru di SDN Pocin 5, akan dibangun pemerintah melalui Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian PUPR. Dengan anggaran yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2023. “Untuk menjamin kenyamanan semua, agar pihak-pihak yang tidak berkepentingan saat ini menduduki SDN Pondok Cina 1 segera keluar dari lokasi SDN Pocin 1,” tegas Idris.
Kebijakan-kebiajkan tersebut pun diambil, usai melakukan pertemuan dengan Menko PMK, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Itjen Kemendagri, Ombudsman RI, Ombudsman Perwakilan Jakarta Raya dan Kementerian/Lembaga, serta memperhatikan Surat Gubernur Jawa Barat pada 12 Desember 2022 dan kondisi dinamis yang berkembang dalam kasus ini.
Sementara itu, Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono telah melangsungkan audiensi bersama orangtua siswa SDN Pocin 5 di Ruang Edelweis Balaikota, Depok, yang dimulai sekitar pukul 10:48 WIB.
https://www.youtube.com/watch?v=abUjv67sNqo
Imam menyebut, akan mengakomondir siswa yang ingin bertahan di SDN Pocin 3 dan SDN Pocin 5. Dia juga menuturkan, Walikota Depok telah melakukan pembicaraan bersama seluruh komponen Forkopimda untuk menyelesaikan persoalan ini. “Bagi warga, siswa, orangtua yang masih ingin bersekolah di SDN Pocin 1. Maka kami fasilitasi dengan tetap bersekolah disana. Jadi, tak perlu relawan, kami Disdik akan memberikan guru untuk mengajar mereka,” beber Imam.
Menanggapi kebijakan yang dilayangkan Walikota Depok, salah satu orangtua siswa SDN Pocin 1, Hendro mengatakan, tak ingin jika para relawan dan pihak- lain meninggalkan SDN Pocin 1. Dengan tegas, dia meminta para relawan tetap mengawal kasus ini hingga tuntas.
"Kami para orang tua menegaskan bahwa kami meminta relawan yang selama ini mendukung kami untuk terus mengawal sampai seratus persen ini selesai," ujar Hendro di SDN Pocin 1, Rabu (14/12).
Serupa juga disampaikan orang tua murid yang lain, Iwan. Dia juga meminta para relawan tidak meninggalkan SDN Pocin 1. Sebab, telah membantu menyelesaikan polemik yang terjadi. "Saya cuman selaku orang tua murid ingin menegaskan kembali ke relawan. Tadi relawan itu mendukung kami sejak awal berjuang. Tanpa kenal waktu sejak awal kami berjuang. Tanpa pamrih. Tanpa mengenal waktu 24 jam," ujar dia.
Iwan merasa, Pemkot Depok tidak merasakan perjuangan yang dilakukan para relawan. Karena itu, dia meminta pihak relawan tetap mengawal kasus di SDN Pocin 1 hingga akhir.
"Mungkin pemkot tidak melihat hal ini langsung di depan kami. Mungkin Pemkot Depok semuannya, langsung semuanya positif gotong-royong. Jadi kami akan tetap (Meminta relawan), mengawal sampai proses finalisasi Pocin 1 hingga tuntas," kata dia memungkasi. (mg10/rd)
Jurnalis : Ashley Angelina Kaesang
Editor : Fahmi Akbar
