Oleh: K.H. A. Mahfudz Anwar (Ketua MUI Kota Depok)
RADARDEPOK.COM – Banyak jalan yang ditempuh manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya. Dan Allah SWT telah menyediakan jalan yang banyak dan beragam untuk dilalui oleh setiap manusia guna memenuhi kebutuhan hidup diri dan keluarganya. Ini sebagai jaminan Allah SWT kepada manusia bahwa siapapun yang bergerak pasti disediakan rezeki untuknya. Selagi hidup di dunia manusia pasti akan melalui banyak jalan untuk memenuhi kebutuhan hidup di dunianya dan jauh ke depan secara eskatologis.
Namun demikian setiap orang bebas menentukan pilihan jalan hidupnya, melalui pikiran dan tindakannya. Sehingga apapun pilihannya yang penting dapat mencapai tujuan hidupnya. Dan tujuan hidupnya sudah ditentukan sendiri-sendiri sejak awal mulai bergerak ataupun bekerja. Hanya saja dalam faktanya tidak sedikit orang yang bingung dalam menentukan arah pilihan hidup yang telah ditentukan sendiri itu.
Banyak yang merasa tidak cocok dalam pekerjaan yang telah dipilihnya. Bisa jadi karena pekerjaannya yang sulit bagi dirinya, walaupun bagi orang lain itu sangat mudah. Atau karena lingkungan pekerjaannya yang membuatnya tidak nyaman. Atau faktor-faktor lain yang menjadi hambatan.
Maka Islam mengajarkan agar dalam menentukan pilihan hidup menyertakan Tuhan sebagai Penunjuk arah. Dengan harapan agar setiap langkah yang ditempuh dapat berjalan dengan baik dan benar atas bimbingan Tuhannya. Dan segala bentuk resiko yang dihadapinya dijadikan sebagai batu ujian yang harus diatasi secara rasional di samping tetap meminta petunjuk Allah SWT.
Sebagaimana yang telah diperintahkan oleh Rasulullah SAW bahwa dalam setiap mengawali pekerjaan hendaknya mengucap Basmalah. Yaitu melibatkan Allah SWT lahir batin. Secara lahiriah mengikuti aturan yang telah menjadi syariat dan secara rohani hendaknya selalu berdoa dan menggantungkan usahanya pada Kekuatan Allah SWT.
Dengan begitu usaha yang dilakukan tidak ada yang sia-sia. Rabbana ma khalaqta hadza batilaa: wahai Tuhan kami, tidak ada satupun ciptaan-Mu yang sia-sia. Kesadaran inilah yang sangat membantu usaha manusia dalam giat bekerja dan berusaha mencari rezeki.
Kemudian sadar pula bahwa rezeki yang diperolehnya adalah karena pemberian dari Tuhannya Yang memang Maha Pemberi rezeki (Ar-Razzaq). Yaitu dengan jalan “Allah mudahkan jalan menuju keberhasilan dan kesuksesan”. Dan keberhasilan itulah yang menjadikan ia bersyukur dan semakin dekat dengan Allah SWT.
Walhasil jika ingin mudah sukses hendaknya istiqamah dalam dunia yang digelutinya. Terus dan terus mengerjakan dengan sungguh-sungguh yang disertai dengan keyakinan pada kasih sayang Allah SWT. Maka akhirnya Allah pun akan memberi balasan yang setimpal dengan usahanya. Bahkan bisa jadi lebih besar nilainya dari pada usaha yang dilakukan selama ini.
Jadi itulah makna yang sebenarnya, “masukilah duniamu sepenuh hati.” Tidak bekerja setengah-setengah, apa lagi tidak ada niat untuk mencapai kesuksesan. Karena itu juga makna dari kata jihad. Jihad melawan musuh, jihad melawan kebodohan, jihad melawan kemalasan dan jihad melawan kemiskinan.
Dengan semangat jihad (sungguh-sungguh) itulah yang lebih bisa mengantarkan seseorang ke derajat yang lebih tinggi dan terhormat. Wallahu a’lam. (*)
