Senin, 22 Desember 2025

16 Jam Pencarian, Dua Bocah Limo Depok Ditemukan Meninggal Tenggelam di Kubangan Tol

- Senin, 2 Januari 2023 | 07:10 WIB
TKP : Lokasi tenggalamnya MF (5) dan RF (7) di kubangan proyek Tol Limo, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, Minggu (1/1). ALDY RAMA/ RADAR DEPOK
TKP : Lokasi tenggalamnya MF (5) dan RF (7) di kubangan proyek Tol Limo, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo, Kota Depok, Minggu (1/1). ALDY RAMA/ RADAR DEPOK

RADARDEPOK.COM – Berniat ingin membeli petasan. Dua bocah berinisial MF (5) dan RF (7) ditemukan meninggal dunia tenggelam di kubangan proyek Tol Cinere-Jagorawi (Cijago), Kelurahan/Kecamatan Limo Kota Depok. Proses 16 jam pencarian dilakukan nonstop, dengan berbagai upaya warga sekitar untuk menemukan kedua korban, Minggu (1/1).

Ayah kandung RF, Nurali mengatakan, kejadian bermula ketika RF ingin membeli petasan pada Sabtu (31/12) sekitar pukul 16:00 WIB, berempat bersama rekannya yang lain.

“Setelah memainkan petasan, anak saya kembali membeli lagi, didampingi MF berduaan saja sekitar pukul 17:00 WIB,” ucap Ali sapaan akrabnya kepada Radar Depok di kediamannya di Jalan Baba Rimin, RT6/2, Kelurahan Limo, Kecamatan Limo.

Kemudian, sambung dia, RF dan MF tak kunjung ada kabar hingga menjelang Magrib. Pencarian dilakukan sekira pukul 18:30, turut melibatkan kurang lebih 30 orang warga sekitar dengan harapan dapat menemukan MF dan RF dalam proses pencarian. “Proses panjang terus dilakukan dalam pencarian MF dan RF, berbagai upaya dilakukan dengan harapan membuahkan hasil. Warga sekitar tak kunjung tidur untuk mencari kedua korban,” ucap Ali.

Setelah proses pencarian yang begitu panjang, lanjut Ali, MF pertama kali berhasil ditemukan sekitar pukul 09:30 WIB di kubangan air tidak jauh dari rumahnya. Diketahui, kubangan air tersebut merupakan proyek pembangunan Tol Cijago, yang digenangi air usai hujan melanda beberapa waktu lalu.

“Setelah MF ditemukan, pencarian berikutnya dilakukan, untuk menemukan anak saya yang akhirnya berhasil ditemukan 30 menit usai MF ditemukan. Saat itu anak saya berhasil ditemukan di dasar air, dengan kedalaman kurang lebih 2 meter dan kondisi disekujur tubuhnya sudah membiru dan dingin,” ungkap Ali.

Tak lama berselang, ucap dia, pihak kepolisian datang sekira pukul 11:00 WIB ke rumah duka, untuk memintai keterangan dan menawarkan untuk dilakukan otopsi dan visum terhadap korban. Ali menolak dan memilih untuk segera memakamkan RF di Makam Keluarga Limo sekira pukul 12:00 WIB.

“Saya tidak ingin mempersulit pihak manapun, intinya saya mengikhlaskan atas kepergian anak saya. Karena ini bukan kecelakaan kerja melainkan musibah yang bisa datang kapan saja,” ucap Ali.

Meskipun Ali mengikhlaskan atas musibah yang didera, dia melakukan musyawarah dengan pihak pengembang sekira pukul 13:00 WIB. Setelah dimusyawarahkan bersama, ia meminta agar pengembang dapat membantu musibah yang dialami.

“Karena saya merupakan bawahan dari pihak pengembang, saya meminta tolong untuk pihak pengembang agar turut perhatian dengan bawahannya, karena ini menyangkut nyawa anak saya yang tidak bisa dikembalikan lagi,” ucap Ali.

Namun, kata dia, pihak pengembang telah membiayai anggaran pemakaman korban yang terkena musibah. Meskipun begitu, musyawarah akan dilakukan kembali dengan pengembang perihal bagaimana kelanjutannya. “Saya tidak menuntut apa-apa, hanya ingin pengembang sedikit lebih memperhatikan bawahannya,” ungkap Ali.

Diharapkan, ucap dia, pengembang dapat meninjau ulang atas kelalaian apa yang ada di lapangan untuk diperhatikan. Karena menyangkut banyak warga yang diharapkan kejadian tersebut tidak terulang kembali. “Apapun itu kami tidak pernah menyalahkan, semua memang berawal dari keteledoran,” kata dia.

Di lokasi yang sama, tante MF, Husnul Khotimah mengatakan, sebelum adanya kejadian tersebut, dia melihat MF dan RF sedang berlarian bersama untuk membeli petasan, dan itu merupakan terakhir kalinya saya bertemu dengan mereka. “Sampai Magrib, orangtua MF menelepon saya menanyakan keberadaan MF karena usai Ashar tidak kunjung pulang,” ungkap Nyai -sapaan akrabnya-.

https://www.youtube.com/watch?v=hDE_DZ5NX3Q

Kemudian, sambung dia, pada Minggu (1/1) keluarga dari Ciseeng datang untuk membantu mencari. Tak lama berselang pencarian, ayah MF yang pertama kali melihat. Dia melihat seperti ada kepala dan baju berwarna cokelat yang timbul ke permukaan air di kubangan proyek Tol Cijago. “Kemudian evakuasi dilakukan langsung dan segera dibawa ke rumah duka,” ucap Nyai.

Memang sempat ada tawaran untuk dilakukan otopsi, tapi pihak keluarga tidak mau. Dia menginginkan agar jenazah di makamkan di kampung halaman, di Putat Nutug, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Sementara, Humas Kerja Sama Operasional (KSO) PT Lancarjaya Mandiri Abadi (LMA) dan Pembangunan Perumahan (PP) Presisi, Sungkowo Pudjodinomo mengatakan, sebelum adanya kejadian mengenaskan tersebut tidak ada project apapun alias diliburkan.

“Selain itu, kebetulan juga Nurali selaku ayah kandung RF bekerja dengan kami sebagai pengawas. Karena kondisi di lapangan tidak ada orang karena libur, otomatis tidak ada yang mengawasi karena sedang libur,” ucap dia.

Setelah terjadi hal yang tidak diinginkan, sambung Bowo –sapaan Sungkowo Pudjodinomo-, dia menyambangi rumah duka. Pihak orangtua telah menyampaikan kepadanya kejadian yang menimpa kedua korban adalah murni musibah.

“Pihak kepolisian dengan orangtua korban pun telah membuat pernyataan dan kesepakatan, bahwa kejadian ini murni musibah. Artinya, bukan kecelakaan kerja karena sedang libur dan galian di proyek ini dalam keadaan tahap pengerjaan,” ucap Bowo.

Bowo mengatakan, pihaknya telah memasang sejumlah rambu untuk dilarang masuk, lokasi steril, dilarang masuk selain petugas dan lain sebagainya. Kebetulan, beberapa hari ke belakang ini turun hujan, yang akhirnya menimbulkan genangan air.

Bowo melanjutkan, karena saat ini direksi sedang libur pergantian tahun, setelah pimpinan masuk kembali, pihaknya akan menjawat keinginan dari orangtua korban.(ama/rd)

Jurnalis : Aldy Rama 

Editor : Fahmi Akbar 

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Terkini

Jangan Malas! Ayah di Depok Diminta Ambil Rapor Anak

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:30 WIB

Buruh di Depok Ingin UMK Naik 6,5 Persen

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:30 WIB

BPN Depok Sematkan Pin Emas Kepada Kejari

Rabu, 17 Desember 2025 | 06:30 WIB
X