RADARDEPOK.COM – Masyarakat Kota Depok yang ingin berwisata coba ubek-ubek 11 kecamatan yang ada di Depok. Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olahraga, Kebudayaan, dan Pariwisata (Disporyata) Depok, terdapat 57 tempat wisata yang dibagi menjadi tiga kategori. Sayangnya wisata yang ada masih kurang memanjakan warga Depok.
Kepala Disporyata Depok, Dadan Rustandi mengatakan, pariwisata terbagi menjadi tiga kategori. Diantaranya, wisata alam ada 12 tempat, wisata buatan ada 25 lokasi dan wisata budaya ada 20 tempat. Tahun ini, kata dia, ada pembaharuan pariwisata. Seperti pembuatan Sibudpar dan kaleder tahunan. "Kalender akan launching akhir Januari ini," imbuh dia kepada Harian Radar Depok, Selasa (10/1).
Ada beberapa tempat yang akan dikembangkan. Yakni, Taman Musik Depok, Taman Hutan Kota wilayah Barat, dan Gedung Kreatif Center. Tentu dalam pembangunan tersebut membutuhkan dana yang tidak main-main. "Menggunakan APBD dan APBD Provinsi. Perlu juga gandeng investor," ungkap dia.
Pastinya dalam hal pembaharuan tidak melulu berjalan mulus. Ada beberapa kendala, seperti kurangnya kuantitas dan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM), keterbatasan anggaran, dan infrastruktur yang belum baik. "Tentunya banyak faktor yang menjadi kendala. Apalagi, harus melaksanakan beberapa bidang, seperti kepemudaan, olahraga, pariwisata, itu semua membutuhkan dana," tegas dia.
Dengan begitu, Disporyata terus melakukan promosi pariwisata dan ekonomi kreatif ke wisatawan baik dalam maupun luar Depok. "Harapannya, masyarakat yang datang berwisata bukan hanya Depok. Tetapi masyarakat umum dari luar kota, bahkan manca negara," ungkap dia.
Upaya Disporyata menarik perhatian masyarakat, dengan mensosialisasikan secara terus menerus. Guna masyarakat memahami dan mengerti bisa memanfaatkan lahan menjadi tempat wisata. "Masyarakat masih belum sadar wisata," kata dia.
Maka dari itu, pentingnya publikasi dan regulasi, guna meningkatkan minat pengunjung dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD). "Kami mempromosikan objek, sehingga masayarakat tahu bahwa Depok mempunyai tempat wisata," tegas dia.
Pembatasan mobilitas dan interaksi sosial yang diberlakukan selama lebih dari dua tahun pada masa pandemi, tentu saja berdampak sangat besar terhadap dunia pariwisata. Salah satunya tempat wisata yang berada di Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, yakni Situ Cilodong.
Pengurus wisata Situ Cilodong, Tuladi mengatakan, perbandingan pengunjung wisata antara tahun lalu dan sekarang mengalami perbedaan. "Tahun baru kemarin, pengunjung sepi. Karena wisata yang lain sudah buka, jadi minatnya menurun," tutur Tuladi kepada Harian Radar Depok, Selasa (10/1).
Di tempat wisata ini, pengunjung bisa menikmati keindahan danau dengan suasana yang asri. Tak hanya itu, ada juga permainan perahu bebek, untuk menemani libur sang buah hati. "Disini ada 18 perahu bebek. 17 nya perahu bebek yang di gowes, satu yang menggunakan mesin," jelas dia.
Situ seluas 10 hektar ini, di datangi 150 pengunjung dalam waktu sehari. Selain permainan perahu bebek, disana juga terdapat berbagai macam kulineran ringan. "Selain itu, ada juga yang memancing, dan sekedar keliling situ," ujar dia.
Jam operasionalnya, weekday pukul 12:00-17:30 WIB. Sedangkan weekend pukul 08:00-18:00 WIB. "Untuk harga dewasa Rp10.000 dan anak-anak Rp5.000. Satu perahu bebek gowes Rp.15.000 selama 15 menit," tandas dia. (mg7/rd)
Jurnalis : Wilda Apriyani
Editor : Fahmi Akbar