RADARDEPOK.COM - Hujan dengan intensitas tinggi disertai angin kencang, yang berlangsung cukup lama pada Minggu (2/3/), menyebabkan hampir semua kecamatan di Kabupaten Bogor dilanda bencana alam.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor mencatat, bencana alam hidrometeorologi seperti longsor dan banjir terjadi di semua wilayah.
Untuk tanah longsor terjadi di Desa Cijeruk dam Tanjungsari Kecamatan Cijeruk, Desa Cimandala dan Desa Nagrak Kecamatan Sukaraja. Lalu, Desa Kuta, Desa Sukagalih, Desa Gadog dan Desa Sukakarya di Kecamatan Megamendung.
Baca Juga: Ngabuburit Bermakna Warga Binaan Lapas Cibinong : Isi Waktu Jelang Berbuka dengan Kegiatan Positif
Kemudian, Kecamatan Sukamakmur terjadi di Desa Sirnajaya, Kecamatan Ciawi di Desa Bojong Murni, Kecamatan Sukajaya di Desa Harkatjaya, Kecamatan Leuwisadeng, Desa Sadengkolot dan Kecamatan Babakan Madang di Desa Bojong Koneng.
Sementara untuk banjir terjadi di tujuh kecamatan. Yakni Kecamatan Parungpanjang, Kecamatan Cisarua, Kecamatan Bojonggede, Kecamatan Cigudeg, Kecamatan Dramaga, serta Kecamatan Rumpin.
"Tercatat juga kejadian orang hanyut di Desa Citeko, Kecamatan Cisarua, Desa Citeko dan angin kencang terjadi di Desa Setu, Kecamatan Jasinga," papar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, Adam Hamdani.
Adam Hamdani melanjutkan, telah melakukan beberapa tindakan. Yakni, asesmen di lokasi bencana, pengamanan lokasi bencana, mempersiapkan peralatan dan logistik, membersihkan pohon tumbang, evakuasi warga terdampak banjir, dan koordinasi dengan aparat setempat.
Baca Juga: DPRD Kabupaten Bogor Tegaskan Siswa Mesti Manfaatkan Pesantren Kilat saat Ramadan
Lebih lanjut, Adam Hamdani mengimbau masyarakat meningkatkan kewaspadaan dan mengikuti instruksi dari pihak berwenang untuk menghindari bencana alam.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen TNI Suharyanto, langsung berkoordinasi dengan Bupati Bogor, Rudy Susmanto, yang pada Senin (3/3/2025) mulai berkantor setelah mengikuti retret di Magelang.
"Pak Bupati mengeluarkan status tanggap darurat, sehingga pemerintah pusat tidak ragu-ragu sudah langsung masuk dan bekerja sama dengan pemerintah daerah. Apapun yang menjadi kebutuhan masyarakat yang terdampak bencana, betul-betul kita usahakan semaksimal mungkin dipenuhi," kata Suharyanto.
Pemerintah pusat melalui BNPB, kata Suharyanto, memastikan kebutuhan masyarakat yang terdampak banjir khususnya para korban mengungsi dapat terpenuhi dengan semaksimal mungkin.
Suharyanto memastikan, BNPB segera berkoordinasi dengan TNI untuk menindaklanjuti tujuh jembatan yang terputus dengan memasang jembatan darurat atau jembatan bailey.
"Untuk yang jembatan-jembatan putus dalam waktu tidak terlalu lama (dikerjakan). Tadi arahan bupati tiga minggu ini krusial, karena menjelang Idul Fitri, ada libur nasional, dan wilayah Bogor khususnya ke Puncak," ujar Suharyanto.
Artikel Terkait
Selama Ramadan, Jam Kerja ASN Kabupaten Bogor Berkurang 7,5 Jam : Ini Data dan Faktanya!
Pasca Amblas, Jalur Citeureup - Sukamakmur Kini Kembali Normal : Gerak Cepat Bupati Rudy Susmanto, Pakai Jembatan Sementara
Jalan Menuju Rumah Presiden Prabowo Subianto Langganan Banjir, Begini Upaya Bupati Bogor Rudy Susmanto Mengatasinya
Gak Pake Lama! DPR RI Desak Percepatan Penyelesaian Bendungan Cibeet dan Cijurey
Ketua DPRD Sastra Winara Ajak Kepedulian Sosial di Kabupaten Bogor
DPRD Kabupaten Bogor Tegaskan Siswa Mesti Manfaatkan Pesantren Kilat saat Ramadan
Ngabuburit Bermakna Warga Binaan Lapas Cibinong : Isi Waktu Jelang Berbuka dengan Kegiatan Positif