RADARDEPOK.COM - Kementerian Pekerjaan Umum menyebut banjir bandang yang terjadi di kawasan Puncak, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bogor, disebabkan oleh penyempitan badan sungai. Area sungai yang dulunya lebar, kini sempit karena di kiri dan kanannya dibangun rumah oleh masyarakat.
"Saya melihat bahwa sungai yang dulunya lebar, sekarang menjadi sempit karena banyak sekali rumah-rumah di bantaran sungai. Air itu tentunya mencari jalannya sendiri, sehingga harapan saya jangan dihuni," kata Wakil Menteri Pekerjaan Umum (Wamen PU), Diana Kusumastuti, saat meninjau lokasi bencana banjir di Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan, Kecamatan.
Diana Kusumastuti mengimbau kepada masyarakat untuk tidak bertempat tinggal di bantaran, karena akan mempersempit badan sungai.
Baca Juga: Situ Cikaret Cibinong Meluap, Warga: Airnya Makin Tinggi
Dia pun menyampaikan rasa prihatin atas peristiwa bencana banjir bandang yang menimpa masyarakat Kampung Pensiunan, Desa Tugu Selatan. Hujan deras yang cukup tinggi dalam waktu lama sepanjang Minggu (2/3), mengakibatkan banjir bandang dan kerusakan jembatan sebagai akses warga.
Menurut Diana Kusumastuti, langkah-langkah penanganan pasca banjir Sungai Ciliwung di wilayah Cisarua harus segera dilakukan dengan berkoordinasi lintas sektoral bersama Pemerintah Provinsi Jawa Barat maupun Pemerintah Kabupaten Bogor, termasuk upaya relokasi warga yang tinggal di badan sungai.
Lebih lanjut, Diana Kusumastuti juga meninjau Jembatan Hankam yang putus akibat banjir. Jembatan Hankam berada di jalan kabupaten yang menjadi akses utama penghubung Desa Lewimalang dan Jogjogan, Kecamatan Cisarua.
"Terdapat enam jembatan yang putus. Saya juga menghimbau dalam membangun jembatan yang menyebrangi aliran air/sungai, harus terlebih dahulu mendapat rekomendasi teknis dari Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PU. Saya lihat sungai-sungai ini terhalang oleh konstruksi jembatan," ucap Diana Kusumastuti.
Baca Juga: Jalan Amblas, Underpass Batutulis Ditutup Total
Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Letjen Suharyanto mengatakan, berdasarkan laporan Wakil Bupati Bogor Jaro Ade, setidaknya ada tujuh jembatan rusak karena terdampak banjir bandang di Cisarua.
BNPB akan mendukung pemulihan infrastruktur dalam waktu dekat, khususnya untuk penanganan jembatan yang rusak.
Letjen Suharyanto tidak ingin masyarakat terlalu lama mengalami kesulitan dalam mobilisasi, terlebih beberapa minggu lagi Hari Raya Idul Fitri akan tiba.
Untuk itu, BNPB akan meminta Mabes TNI untuk mengerjakan dukungan jembatan bailey sehingga akses jalur dapat tersambung kembali dalam waktu kurang dari tiga minggu ke depan.
Baca Juga: Jaro Ade Jamin Perbaikan Rumah Warga Terdampak Bencana di Bogor
“Infrastruktur ada tujuh jembatan yang putus, yang belum tertangani ada enam. Kita pastikan nanti dalam waktu tidak terlalu lama, tiga minggu ini krusial, menjelang libur Idul Fitri dan libur nasional ini jangan sampai jembatan ini masih putus,” tegas Suharyanto.
Artikel Terkait
Jaro Ade Jamin Perbaikan Rumah Warga Terdampak Bencana di Bogor
Puncak : Dulu Lestari Kini Ngeri
Awal Puasa, Pasien RSUD Leuwiliang Meningkat : Wakil Bupati Jaro Ade Puji Kualitas Pelayanan
Wakil Ketua DPRD Kabupaten Bogor Dukung Pemekaran Bogor Selatan, Ini Alasanya!
Jalan Amblas, Underpass Batutulis Ditutup Total
Video Detik detik Jalan Batutulis Bogor Longsor, Warga Diminta Cari Jalur Alternatif
Situ Cikaret Cibinong Meluap, Warga: Airnya Makin Tinggi