RADARDEPOK.COM-Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bogor membuka pelayanan pembaruan data di SIMPEG atau Sistem Informasi Kepegawaian bagi apatur sipil negara maupun non ASN dalam kegiatan gebyar pelayanan terpadu melalui kunjungan kerja Bupati Rudy Susmanto dan Wakil Bupati Ade Ruhandi (Jaro Ade) di Kecamatan Leuwisadeng.
Kepala BKPSDM Kabupaten Bogor, Yunita Mustika Putri mengatakan, pelayanan yang diadakan untuk memastikan pelayanan kepegawaian dapat dirasakan secara merata.
"Kalau SKPD lain mendekatkan pelayanan kepada masyarakat, kami berupaya mendekatkan pelayanan kepada ASN maupun non-ASN. Misalnya, update data SIMPEG kini bisa dilakukan di kecamatan yang kami kunjungi, tanpa harus datang jauh-jauh ke kantor BKPSDM," ujarnya.
Selain pembaruan data SIMPEG, Yunita menjelaskan, BKPSDM Kabupaten Bogor juga menyediakan layanan kenaikan pangkat dan layanan konseling terkait pengembangan diri bagi ASN yang membutuhkan. Layanan ini bersifat personal dan dirancang untuk membantu pegawai mengoptimalkan potensi serta mendukung karier mereka.
Baca Juga: Bikin Betah Menginap di Glamping Kolam Renang Batu Aseupan dengan Pemandangan Alam yang Asri
"Intinya, BKPSDM siap mendukung setiap program kepala daerah. Kami berkomitmen mengoptimalkan semua pelayanan sekaligus mendekatkan diri kepada masyarakat, dalam hal ini kepada ASN di seluruh wilayah Kabupaten Bogor," tambahnya.
Dengan pendekatan ini, BKPSDM berharap seluruh ASN dan Non ASN di Kabupaten Bogor dapat merasakan kemudahan akses layanan kepegawaian, di manapun mereka bertugas.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Gantikan Rusliandi, Usep Nukliri Pimpin Perpani Kabupaten Bogor
Disdukcapil Kabupaten Bogor Tegaskan Belum Terima Pengajuan Ganti Kolom Agama di eKTP, Ini Alasannya
Kabupaten Bogor Gandeng Swata untuk Membangun Daerah, Ini Perusahaan yang Diajak Kerjasama
Pemkab Bogor Dikepung Bencana Alam, Didominasi Banjir di 23 Titik
Turap di RW 11 dan RW 12 Kelurahan Pondok Petir Depok Jebol, Sekitar 500 KK Terendam Banjir Setinggi Dua Meter, Kiriman Air dari Bogor Diduga Jadi Bia