RADARDEPOK.COM-Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor urung melaksanakan program merger atau penggabungan sekolah yang berdiri di satu hamparan. Hal tersebut memunculkan tanda tanya Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor.
Ketua Komisi IV DPRD Kabupaten Bogor, Wasto Sumarno mengatakan akan meminta klarifikasi pada Disdik perihal tersebut.
Baca Juga: Hayo Loh! Selentingan Potensi PAW Mencuat di Kasus Oknum Dewan TR
“Saya cek dulu, betul ga ditunda, kalau ditunda kita tanya kenapa ditunda,” kata Wasto Sumarno kepada wartawan, Kamis (30/10/2025).
Dia menjelaskan, merger sekolah memang tidak bisa tergesa-gesa. Harus dikaji secara serius, supaya ke depannya pendidikan makin meningkat.
"Saya sangat mendukung merger sekolah, tapi tentunya kajiannya harus benar-benar matang," kata legislator Fraksi PKS.
Baca Juga: Peluncuran Program “Jaga Jakarta Tanpa Narkoba” Aksi Kolaborasi Untuk Indonesia Bersinar
Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Rameni menyebut sekitar 100 lebih SD negeri berdiri dalam satu hamparan sehingga harus dimerger atau dua-tiga sekolah digabung menjadi satu entitas baru supaya kegiatan belajar dan mengajar (KBM) menjadi lebih efektif.
Kepala Bidang Pembinaan SD Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Susilawati mencontohkan di wilayah Megamendung, terdapat lima SD yang berdiri dalam satu hamparan. Di antaranya SDN Gadog 01 dan SDN Gadog 02, lalu SDN Cipayung 01 dan SDN Cipayung 05.
Kemudian di Kecamatan Cisarua adalah SDN Tugu Utara 01 dan SDN Tugu Utara, kemudian SDN Cisarua 01 dan SDN Cisarua.
Lalu di wilayah Ciawi terdapat SDN Banjarsari 01, SDN Pajajaran 01 dan SDN Pajajaran 02.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Defisit Tembus Rp500 Miliar, Ketua DPRD Bogor Fokus Skala Prioritas
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Sebut Waduk Cibeet dan Cijurey Punya Banyak Manfaat : Irigasi Sampai Ketersediaan Air
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara Yakin Konflik di Parungpanjang Bisa Segera Selesai
Ketua DPRD Bogor Sastra Winara : Perbaikan Ruang Kelas jadi Fokus ABPD Perubahan 2025