RADARDEPOK.COM-Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) bakal menjadikan Kabupaten Bogor sebagai daerah dengan penyerapan Kredit Usaha Rakyat (KUR) Perumahan dan rumah subsidi terbanyak. Hal ini mengingat Kabupaten Bogor memiliki jumlah penduduk miskin terbesar di Jawa Barat, yaitu 234.709 jiwa per Maret 2024 berdasarkan data BPS.
“Penyerapan KUR dan rumah subsidi juga harus paling banyak di Kabupaten Bogor, karena angka kemiskinan terbesar masih ada di sini,” ujar Menteri PKP Maruarar Sirait pada Sosialisasi KUR Perumahan dan Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) di Aula Tegar Beriman, Cibinong, Kabupaten Bogor, Senin (3/10/2025).
Sosialisasi diikuti berbagai pihak, antara lain SMF, PNM, BTN, BJB, BRI, BNI, IPB, dan Himperra. Hal ini sebagai bentuk sinergi untuk memperluas akses perumahan dan pembiayaan bagi masyarakat berpenghasilan rendah.
Maruarar Sirait menyampaikan apresiasinya atas tingginya penyerapan rumah subsidi di Provinsi Jawa Barat.
“Saya senang serapan rumah subsidi tertinggi itu di Jawa Barat, dan acara sosialisasi dari segi jumlah juga terbanyak di Kabupaten Bogor,” ujar Menteri Maruarar.
Baca Juga: Siapkan Beasiswa Kuliah Lulusan Sekolah Rakyat, Kemensos Gandeng Kemendiktisaintek
Menteri pun mengajak seluruh pihak untuk bekerja secara kompak dan fokus menurunkan angka kemiskinan ekstrem melalui program nyata yang berdampak langsung bagi masyarakat.
“Saya tidak ingin hanya membangun rumah secara fisik, tetapi ekonomi keluarganya juga harus ditingkatkan. Saya belum melihat program yang lebih baik dari yang dilakukan PNM dan SMF untuk membantu ibu-ibu membangun usaha,” ungkapnya.
Menteri PKP mengatakan, sinergi program perumahan dan pemberdayaan ekonomi merupakan langkah nyata pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga dan perumahan rakyat yang berkelanjutan.
Baca Juga: BRI Perkuat Ekosistem Digital UMKM dengan LinkUMKM, Capai 13,6 Juta Pengguna
Maruarar Sirait menyebut pentingnya sektor perumahan sebagai penggerak utama pertumbuhan ekonomi nasional dan upaya pengentasan kemiskinan ekstrem, khususnya di Kabupaten Bogor.
Menteri PKP menyampaikan bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bogor dinilai sangat baik, salah satunya karena sektor perumahan yang aktif dan produktif.
“Pertumbuhan ekonominya bagus, dan saya yakin itu karena faktor perumahan. Rumah subsidi banyak dibangun, kegiatan konstruksi meningkat, dan itu membuka banyak lapangan pekerjaan. Satu rumah subsidi bisa menyerap tenaga kerja 4-5 orang, belum termasuk toko bangunan, sopir angkutan material, warung, dan industri seperti semen dan pasir,” ujar Maruarar.
Baca Juga: Pemerintah Targetkan Peserta Program Magang Nasional Batch II Capai 80 Ribu Orang
Artikel Terkait
Aturan Rumah Subsidi Untungkan Orang Kaya, Menteri Maruarar Sirait Digugat ke MA
Aturan Rumah Subsidi Dinilai Cuma Untungkan Orang Kaya, Menteri PKP Maruarar Sirait Digugat ke Mahkamah Agung
Pemerintah Gelotorkan Rp200 Triliun ke Bank Pelat Merah, UMKM Depok Hanya jadi Penonton : KUR dengan Agunan jadi Masalah
Bukti Nyata Dorong Ekonomi Rakyat! BRI Salurkan KUR ke 800 Ribu Debitur dan Luncurkan Kredit Perumahan