RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kabupaten Bogor bakal melakukan penataan di sejumlah simpang. Langkah ini dilakukan seiring dengan rencana pelebaran jalan.
Setidaknya terdapat 10 simpang yang akan ditata, meliputi Simpang Gadog, Simpang Pasir Muncang, Simpang Pasir Angin, Simpang Megamendung-Masjid-Pusdik, dan Simpang Hankam.
Kemudian Simpang Cilember, Simpang Pasar Cisarua/Tugu Pafesta, Simpang Taman Safari Indonesia (TSI), Simpang Cikereteg (Pasar Cikereteg), dan Simpang Sukaraja.
Namun dari sekian banyak simpang tersebut, penataan Simpang Pasir Muncang, Simpang Gadog, Simpang Pasar Cisarua/Tugu Pafesta, dan Simpang Cikeretrg hingga Pasar Cikereteg menjadi prioritas.
Rencana ini terungkap dalam rapat strategis percepatan penataan sejumlah simpang utama dan proyek infrastruktur prioritas tahun 2026 di Ruang Soekarno-Hatta, Pendopo Bupati Bogor, Jumat (28/11/2025).
Bupati Bogor Rudy Susmanto mengatakan, selama ini Simpang Pasir Muncang, Simpang Megamendung, Simpang Cikereteug, dan Simpang Gadog, menjadi titik krusial kepadatan lalu lintas serta akses konektivitas antarkawasan.
"Penataan Simpang Pasir Muncang sebagai contoh kebutuhan kolaborasi yang solid agar akses strategis dapat segera digunakan dan meminimalkan kemacetan," ujarnya.
Rudy Susmanto menyebut pentingnya koordinasi lintas sektor demi mengakselerasi pembangunan infrastruktur yang langsung bersentuhan dengan aktivitas warga dan penguatan ekonomi daerah.
“Hari ini kita membahas beberapa hal strategis terkait pembangunan Kabupaten Bogor, khususnya penataan pasar, infrastruktur jalan, dan kawasan wisata. Semua langkah ini harus segera ditindaklanjuti agar pembangunan dapat terlaksana sesuai target, dan Kabupaten Bogor semakin maju, tertata, dan sejahtera,” katanya.
Bupati juga mengatakan tahun 2026 menjadi momentum percepatan pada sejumlah kawasan prioritas, mulai dari jalur selatan Puncak (Gadog–Cianjur), jalur alternatif Megamendung–Cijeruk, hingga pengembangan destinasi wisata di Pancawati dan sekitarnya.
Salah satu agenda prioritas lainnya adalah penyelesaian infrastruktur di Bojonggede, termasuk jembatan dan jalur lambat yang menjadi simpul penting konektivitas wilayah tengah dan selatan Kabupaten Bogor.
Selain membahas infrastruktur jalan, pemerintah juga mendorong pembangunan hutan kota di 40 kecamatan bekerja sama dengan TNI, koramil, dan pemerintah desa. Program ini bertujuan memperluas ruang terbuka hijau sekaligus memperkuat edukasi lingkungan bagi masyarakat.
Bupati Rudy menambahkan bahwa seluruh pembangunan jalan desa, pengelolaan lahan, dan program konektivitas wilayah harus mengacu pada zonasi yang jelas agar pembangunan lebih terarah, sinergis, dan memberikan manfaat optimal.
“Saya berharap rapat ini memperkuat kolaborasi antarperangkat daerah, pelaku usaha, dan masyarakat. Kita ingin memastikan seluruh program berjalan tepat sasaran dan mampu meningkatkan kesejahteraan warga,” tegasnya.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan
Artikel Terkait
Soal Kemacetan Margonda Depok : Inovasi Pemkot Sudah Tepat Tapi Jangan Eksklusif Tanganinya
PKL di Bojonggede jadi Biang Keladi Kemacetan, Ternyata Peliharaan Oknum
Jaro Ade : Jalan Lingkar Leuwiliang-Rancabungur Dibangun, Akan Urai Kemacetan di Bogor Barat
Rapat Langsung Bareng Presiden Prabowo, Rudy Susmanto Sinergikan Apdesi Bangun Koperasi Merah Putih