Minggu, 21 Desember 2025

Pemkab Bogor Targetkan Pengembangan Produksi Cabai Seluas 280 Hektar, Tersebar di 23 Kecamatan

- Selasa, 16 Desember 2025 | 06:20 WIB
Forkopimda Kabupaten Bogor melakukan gerakan menanam cabai di lahan yang dikelola poktan Kecamatan Jasinga.  (DOKUMEN KABAR BOGOR)
Forkopimda Kabupaten Bogor melakukan gerakan menanam cabai di lahan yang dikelola poktan Kecamatan Jasinga. (DOKUMEN KABAR BOGOR)

RADARDEPOK.COM-Pemerintah Kabupaten Bogor bersama Kelompok Tani (Poktan) Biotani melaksanakan penanaman cabai di Kecamatan Jasinga, Senin (15/12/2025). Upaya ini dilakukan guna memenuhi kebutuhan masyarakat.

Sehingga Pemkab Bogor menargetkan pengembangan produsi cabai di 23 Kecamatan seluas 280 Hektar.

Sebab, penanam cabai bersama merupakan bagian dari komitmen Pemkab Bogor dalam menjaga stabilitas pasokan dan harga komoditas strategis, khususnya cabai yang selama ini berkontribusi signifikan terhadap inflasi daerah.

Baca Juga: Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Sekretaris Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura, dan Perkebunan (Distanhorbun) Kabupaten Bogor Edi mulyadi menjelaskan, kegiatan ini juga menjadi bagian dari upaya Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) dalam menjaga daya beli masyarakat dan stabilitas ekonomi daerah melalui peningkatan partisipasi serta kapasitas petani hortikultura.

“Secara keseluruhan, program ini menargetkan pengembangan kawasan cabai seluas 280 hektare yang tersebar di 23 kecamatan, disertai penyaluran alat dan mesin pertanian, pupuk hayati dan organik kepada ratusan kelompok tani, serta pembangunan dan perbaikan prasarana pertanian seperti irigasi, jalan usaha tani, dan dam parit,” ungkapnya.

Dirinya menjelaskan, gerakan tanam cabai merupakan langkah konkret pemerintah daerah dalam mengendalikan inflasi sekaligus memperkuat ketahanan pangan.

Baca Juga: Ramai Polemik Mata Elang dan Debt Collector, Begini Tanggapan Pengusaha Jasa Penagihan

“Gerakan ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dan produktivitas cabai di Kabupaten Bogor, menambah suplai di tingkat kelompok tani dan masyarakat, serta menekan fluktuasi harga komoditas strategis yang kerap menjadi penyumbang inflasi daerah, terutama pada momentum hari besar keagamaan dan musim tertentu,” jelasnya.

Menurutnya, sinergi antara pemerintah daerah, petani, pelaku usaha, dan seluruh pemangku kepentingan menjadi kunci keberhasilan program tersebut.

“Dengan kolaborasi yang kuat, kami optimistis ketersediaan cabai dapat terjaga dan inflasi daerah dapat dikendalikan secara berkelanjutan,” ungkap dia.

Baca Juga: Fraksi Gerindra DPRD Jawa Barat Dorong Penguatan Raperda Pemajuan Kebudayaan, Pradi Supriatna : Jaga Identitas Kultural

Sementara itu, Staf Ahli Bidang Administrasi dan Keuangan, Mustaqim  mengatakan, cabai bukan sekadar produk pertanian biasa, melainkan komoditas strategis yang sangat mempengaruhi inflasi, daya beli masyarakat, serta kesejahteraan petani.

Dijelaskannya, produksi cabai di Kabupaten Bogor saat ini mencapai 16.603,85 ton atau mengalami peningkatan signifikan sebesar 19,5 persen dibandingkan tahun 2023.

Namun demikian, capaian tersebut belum sepenuhnya mampu memenuhi kebutuhan secara optimal, sehingga masih terdapat ruang besar untuk ditingkatkan melalui kolaborasi semua pihak.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

Sah! Muhamad Yusril Nakhodai PK KNPI Ciawi

Minggu, 21 Desember 2025 | 16:21 WIB

MPI Kabupaten Bogor Sabet Dua Medali di Kejurda Jabar

Sabtu, 20 Desember 2025 | 22:52 WIB

Ini Tiga Titik Hambat di Jalur Puncak Bogor

Jumat, 19 Desember 2025 | 06:35 WIB

Pemkab Bogor Semangat Sukseskan Program MBG

Kamis, 18 Desember 2025 | 08:45 WIB
X