"Proses pengembalian (uang kompensasi) kan tidak menghentikan perbuatan pidananya. Kita lihat saja nanti seperti apa," tuturnya
Apalagi, Tim Saber Pungli yang terdiri dari Polres Bogor, Kejari Kabupaten Bogor, dan Inspektorat sedang melakukan pemeriksaan terhadap kasus ini.
Gubernur Minta Polisi Usut
Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi meminta Polres Bogor mengungkap pelaku pemotongan uang kompensasi sopir angkot jalur Puncak, Cisarua.
Kata dia, hal iniperlu dilakukan sebagai klarifikasi ke publik, selain itu agar tidak terulang lagi ke depan.
"Masalah Bogor kita sudah tangani. Polres Bogor sudah memeriksa dan nanti akan disimpulkan siapa yang meminta pemotongan kompensasi Rp 200.000 kepada sopir angkot di jalur tertentu," ujar Dedi Mulyadi dikutip dari akun Instagram @dedimulyadi71, Senin (7/4/2025).
Dedi Mulyadi juga menyatakan, ia sudah berbicara dengan kepala dinas perhubungan setempat (Bogor) terkait masalah pemotongan ini.
"Kepala dishub sudah bilang ia tidak minta uang ke sopir angkot, dan bahkan berharap kasus diproses di kepolisian secara objektif siapa yang bersalah," ujarnya.
Baca Juga: Air Mata Kerinduan Selimuti Suasana Kunjungan Hari Raya Idul Fitri di Lapas Cibinong
Menurut Dedi Mulyadi masalah ini perlu dijelaskan kepada publik meskipun uang pemotongan sudah dikembalikan.
"Ini bisa menjadi klarifikasi ke publik agar tindakannya tak terulang. Biar Polres Bogor yang memberi penjelasan," tegas Gubernur Dedi Mulyadi.
Akting Dadang Hengki
Nama Kabid Dalops Dishub Kabupaten Bogor, Dadang Kosasih menjadi sorotan karena terindikasi jadi aktor pemotongan uang kompensasi sopir angkut jalur Puncak, Cisarua.
Terlebih tersebar video dua sisi dari pria dengan nama beken Dadang Hengki ini.
Video pertama adalah ketika Dadang Hengki menangis sesegukan yang dibagikan oleh Gubernur Dedi Mulyadi di Instagram miliknya.
Video kedua yaitu memperlihatkan ‘tampang tengil’ Dadang Kosasih yang sedang membriefing atau memberikan arahan pada para sopir angkot.
Dengan menggunakan seragam lengkap Dadang Hengki tetap mengizinkan para sopir angkot beroperasi, tetapi lewat belakang (Jalur alternatif), dia melarang sopir angkot melintas di jalur utama jalan nasional (Jalur Cisarua-Puncak).
Dia juga meminta agar kalau ada yang berkomunikasi via telepon dengan Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi, untuk lebih berhati - hati, jangan salah ucap dan jangan salah menjawab.
Kepala Dishub Kabupaten Bogor, Agus Ridhallah mengaku telah mengumpulkan seluruh anggotanya dan melakukan penyelidikan terkait dugaan pemotongan uang kompensasi sopir angkot jalur Puncak-Cisarua.