RADARDEPOK.COM – Lapas Cibinong bekerjasama dengan Yayasan Rumah Sebaya, menyelenggarakan kegiatan Voluntary Counseling and Testing (VCT) Mobile atau skrining kesehatan HIV AIDS bagi warga binaan, Jumat (4/7).
Kegiatan ini berlangsung di Klinik Pratama Rawat Jalan Lapas Cibinong sebagai bentuk upaya preventif dalam menjaga kesehatan Warga binaan.
Lingkungan Lapas termasuk dalam kategori populasi kunci yang rentan terhadap penularan penyakit menular, termasuk HIV AIDS.
Tingginya kepadatan hunian, keterbatasan akses informasi, serta potensi perilaku berisiko menjadikan Lapas sebagai area yang memerlukan perhatian serius dalam aspek kesehatan masyarakat.
Baca Juga: Bupati Rudy Bareng Menteri Imipas Bina WBP Ke Lapas Pondok Rajeg Bogor
“Oleh karena itu, pelaksanaan skrining dan penyuluhan HIV/AIDS menjadi langkah strategis untuk deteksi dini sekaligus sebagai bentuk pemenuhan hak kesehatan warga binaan,” ungkap Kepala Lapas Cibinong, Wisnu Hani Putranto.
Wisnu Hani Putranto menyampaikan apresiasi atas sinergi yang terjalin bersama Yayasan Rumah Sebaya.
“Kegiatan ini adalah bentuk nyata kepedulian dan kolaborasi dalam mewujudkan Lapas yang sehat. Kami berkomitmen memberikan layanan kesehatan terbaik bagi seluruh warga binaan,” tegas Wisnu Hani Putranto.
Sebelum pelaksanaan tes VCT, para warga binaan mendapatkan penyuluhan komprehensif tentang HIV AIDS, termasuk cara penularan, pencegahan, serta pentingnya mengetahui status kesehatan secara dini.
Baca Juga: Salam Pramuka, 468 Warga Binaan Ikut Perkemahan Satya Dharma Bhakti Pemasyarakatan di Lapas Cibinong
Melalui kegiatan ini, tambah Wisnu Hani Putranto, Lapas Cibinong berharap dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, aman, dan sadar akan pentingnya pencegahan penyakit menular, khususnya HIV AIDS.
Ketua Yayasan Rumah Sebaya, Gery Dirgantara, menyampaikan pentingnya edukasi dan layanan kesehatan yang merata, termasuk di lingkungan pemasyarakatan.
“Kami hadir untuk mendukung hak atas kesehatan bagi seluruh masyarakat, termasuk warga binaan. Pencegahan HIV AIDS harus dimulai dari edukasi dan deteksi dini,” ujar Gery Dirgantara. ***