RADARDEPOK.COM-Pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di wilayah timur Kabupaten Bogor, masih terus berjalan meskipun dihadapkan pada sejumlah tantangan dan hambatan di lapangan.
Bupati Bogor, Rudy Susmanto mengatakan bahwa pembangunan kedua bendungan strategis tersebut masih terus berjalan, meskipun terdapat sejumlah tantangan dan hambatan di lapangan.
Baca Juga: Berbudaya Bernusantara, Jamnas Honda Vario Nusantara IX 2025 Sukses Digelar di Ciater
Menurutnya, penyelesaian permasalahan yang muncul dalam pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijureyakan dilakukan melalui musyawarah bersama masyarakat sekitar, dengan tetap mengedepankan semangat kolaborasi dan kebersamaan.
“Pembangunan bendungan ini sangat penting untuk kepentingan masyarakat luas. Memang ada beberapa tantangan, namun semua bisa kita cari solusi dengan musyawarah bersama, melibatkan masyarakat, serta berkolaborasi dengan pemerintah pusat, Pemkab Bogor, juga dukungan TNI dan Polri,” ujar Bupati Bogor saat meninjau pembangunan Bendungan Cibeet dan Bendungan Cijurey, Rabu (10/9/2025).
Peninjauan ntuk melihat progress pembangunan megaproyek tersebut dan memastikan pembangunan berjalan.
Rudy Susmanto menegaskan, dengan adanya semangat gotong royong serta sinergi antara pemerintah dan masyarakat, pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey diharapkan dapat selesai dan memberi manfaat besar bagi ketahanan air, irigasi, serta pengendalian banjir di wilayah Kabupaten Bogor dan sekitarnya.
Progres Lambat
Bendungan Cibeet merupakan Proyek Strategis Nasional (PSN) yang pembanguannya telah dimulai sejak 2023 dengan total anggaran mencapai Rp 6 triliun. Dua tahun berjalan, progres pembangunan baru mencapai 8,21 persen.
Kepala Bidang (Kabid) Penyediaan dan Pemanfaatan Sumber Daya Air (PJSA) BBWS Citarum, M Barani mengungkap, lambannya pengerjaan Bendungan Cibeet karena banyak kendala, salah satunya pembebasan lahan.
“Kendala utama masalah lahan, menyebabkan rogres pembangunan (Cibeet) ini baru 8,21 persen, masih sangat kecil sekali. Kami kontrak itu Rp 5,9 triliun sedangkan baru Rp 1 triliun (habis) karena (progres) baru 8 persen,” katanya.
Dia menjelaskan, proyek pembangunan Bendungan Cibeet berlokasi di dua wilayah yakni, Kecamatan Cariu dan Tanjungsari dengan total luas lahan 1.700 hektar.