“Kita totalnya ada 8 desa dari dua Kecamatan yaitu Cariu dan Tanjungsari dengan luas lahan 1.700 hektar tang seharusnya dibebaskan, tetapi baru 6 persen yang selesai atau 107 hektar,” ucapnya.
Baca Juga: Dapatkan Diskon Menarik Menginap di Glamping Damar Valley Selama September 2025
Dia berharap Pemerintah Kabupaten Bogor dapat membantu menangani masalah kendala lahan di 8 desa tersebut selama pembangunan berlangsung.
“Pak bupati akan mengundang kami untuk berkomunikasi, dari pihak desa dan Kecamatan diundang untuk duduk bareng agar masalah lahan ini bisa tuntas. Sehingga pembangunan Bendungan Cibeet tepat waktu dan mudah-mudahan kalau lahan ini lancar sesuai dengan rencana 2028 selesai,” ujarnya.
Untuk diketahui, Bendungan Cibeet akan mencakup 6 desa di Kecamatan Cariu dan 2 desa di Kecamatan Tanjungsari dengan luas lahan 1.700,26 hektare.
Bendungan ini dirancang dengan luas genangan 735,61 hektare serta kapasitas tampung total 97,53 juta meter kubik.
Sementara Bendungan Cijurey dibangun di lahan 203,9 hektare yang mencakup wilayah Sukamakmur, Cariu, dan Tanjungsari. Memiliki kapasitas tampung sebesar 14,37 juta m3 dengan luas genangan mencapai 56,15 hektare.
Bendungan ini diklaim dapat mereduksi banjir di hulu Sungai Cihoe hingga 3.605 hektare dan dimanfaatkan untuk irigasi seluas 561 hektare serta menghasilkan air baku sebesar 710 liter/detik serta PLTA sebesar 2×0,5 MW.***
Jurnalis : Achmad Kurniawan