Baca Juga: Cegah Korsleting, Lapas Cibinong Cek Rutin Gardu dan Instalasi Jaringan Listrik
“Tujuan kita satu, yakni mensejahterakan masyarakat. Borderline Economic Summit ini merupakan wujud nyata komitmen pemerintah Kabupaten Bogor bersama pemerintah daerah lainnya untuk membangun bangsa mulai dari wilayah masing-masing,” ungkapnya.
Rudy Susmanto menambahkan, forum ini menjadi kesempatan bagi Kabupaten Bogor untuk memperkuat peran strategisnya di tingkat regional maupun nasional. Hari ini, kita ingin menegaskan bahwa dari Bogor, kita berkontribusi untuk Indonesia.
Wamendagri Bima Arya Sugiarto mengungkapkan, tantangan wilayah Jabodetabekpunjur sekarang ini tidak lagi relevan jika dilihat dari perspektif lama seperti “desa mengepung kota” atau “kota mengepung desa”.
Baca Juga: Pro ASN 2025 Tingkatkan Kompetensi Pegawai Disdik Kota Depok
Menurutnya, pendekatan yang tepat saat ini adalah konsep aglomerasi, yaitu perencanaan dan pembangunan yang terintegrasi lintas kabupaten/kota tanpa batas administratif.
“Aglomerasi menuntut integrasi dari sisi tata ruang, transportasi, sampah, energi, hingga pengelolaan lingkungan. Ia menekankan perlunya perencanaan bersama agar tidak lagi terjebak pada persoalan perbatasan atau kewenangan sectoral,” ungkap Bima Arya.
Ia menerangkan, ke depan, pemerintah akan membentuk Dewan Aglomerasi yang diketuai Presiden untuk mengkoordinasikan perencanaan, RDTR, RTRW, dan kebijakan lintas daerah.
Baca Juga: Kemensos Kirim Logistik dengan Kapal dan Helikopter Menuju Aceh Tamiang
Dewan ini diharapkan profesional dan tidak didominasi kepentingan politik. Negara-negara maju seperti China, Korea, dan Vietnam melesat karena pemerintahan yang efektif. Untuk mencapai Indonesia Emas 2045, Indonesia harus memiliki tata kelola yang efisien, minim konflik politik, dan kewenangan yang jelas antara level pemerintahan.
“Saya mengajak seluruh kepala daerah untuk menjadi “petarung” dalam menata kawasan Jabodetabekpunjur. Forum ini diminta tidak berhenti sebagai seremoni, tetapi menghasilkan langkah konkret yang berbasis aglomerasi demi masa depan Indonesia,” terang Bima Arya.
Sekda Provinsi Jawa Barat, Herman Suryatman mengatakan, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menegaskan pentingnya memperkuat kolaborasi lintas wilayah serta mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dalam pembangunan kawasan Bogor Raya dan Jawa Barat secara keseluruhan.
Baca Juga: Dukung Pemulihan Pasca Bencana, Kemendikdasmen Salurkan Bantuan Senilai Rp13,3 Miliar
“Kami mengapresiasi Pemkab Bogor yang mengangkat tema “Mendorong Laju Pertumbuhan Ekonomi” pada Borderline Economic Summit 2025. Tema ini dinilai sejalan dengan fokus Pemerintah Provinsi Jawa Barat di bawah kepemimpinan Gubernur Dedi Mulyadi,” kata Herman.
Ia menambahkan, BES 2025 disebut sebagai momentum penting untuk memperkuat sinergi lintas daerah di Bogor Raya dan wilayah perbatasan lainnya. Pemprov Jabar menilai bahwa pembangunan di kawasan metropolitan, termasuk isu sosial-ekonomi dan pemerintahan, tidak bisa dilakukan sendiri-sendiri.