Senin, 22 Desember 2025

Cara Mengelola Risiko Trading Futures Menggunakan Leverage 25x

- Sabtu, 20 September 2025 | 13:12 WIB
Aplikasi PINTU.
Aplikasi PINTU.

Hindari mengalokasikan terlalu banyak margin pada satu posisi. Misalnya, kamu bisa mempertimbangkan untuk menetapkan maksimal 20 persen dari total modal sebagai initial margin untuk setiap posisi, sehingga dapat mengelola eksposur dengan lebih baik.

Sisanya bisa digunakan sebagai margin untuk menahan kerugian jika terjadi kesalahan analisis. Dengan menggunakan contoh sebelumnya, jika hanya memakai initial margin sebesar USDT 200 dari saldo akun USDT 500, maka kamu tidak menggunakan seluruh saldo di akun.

Jika salah satu posisi mengalami kerugian yang besar, kerugian itu bisa melampaui batas risiko awal yang telah ditetapkan (USDT 200). Namun, selama kamu tidak kehilangan lebih dari USDT 450 (sekitar 9 persen dari total portofolio), akun kamu akan tetap aman dari likuidasi.

Sebagai perbandingan, jika kamu menggunakan leverage penuh 25x, akun kamu hanya mampu menahan kerugian sebesar 3 persen dari nilai portofolio sebelum dilikuidasi. Jadi, sesuaikan jumlah modal yang dipakai dan ukuran posisi.

2. Hitung Margin dengan Akurat

Banyak trader pemula yang belum memahami cara menghitung margin dengan tepat saat menggunakan leverage tinggi. Hal ini menyebabkan posisi yang dibuka menjadi terlalu besar dibandingkan dengan kapasitas modal, sementara margin yang ada untuk menahan perubahan harga sangat terbatas.

Walaupun trader masih memiliki available margin untuk membuka posisi lainnya, tingkat risiko tetap cukup besar. Risiko akan lebih terkontrol dengan hanya sebagian margin yang dialokasikan. Pendekatan ini memberikan fleksibilitas yang lebih tinggi dan perlindungan lebih baik terhadap risiko likuidasi.

Karena tidak seluruh dana digunakan sebagai margin, sisa saldo akan tersedia sebagai margin yang dapat digunakan. Ini memberikan lebih banyak fleksibilitas bagi trader untuk membuka posisi tambahan atau menahan kerugian yang mengambang agar tidak cepat terkena risiko likuidasi.

3. Pentingnya Menggunakan Take-Profit dan Stop-Loss

Saat trading futures dengan leverage yang tinggi, menentukan take-profit dan stop-loss adalah langkah penting yang tidak boleh diabaikan. Stop-loss membantu membatasi kerugian secara otomatis, sedangkan take-profit berfungsi untuk mengunci keuntungan sesuai dengan target.

Kebiasaan ini mendukung disiplin dan membantu strategi trading tetap terjaga sesuai rencana, tanpa terganggu oleh emosi sementara. Kamu juga dapat menentukan take-profit dan stop-loss menggunakan rasio risk-to-reward.

Rasio ini bermanfaat untuk memastikan bahwa potensi keuntungan seimbang dengan risiko kerugian yang mungkin terjadi. Sebagai contoh, pada rasio 1:3, menunjukkan bahwa untuk setiap kerugian potensial sebesar USDT 100, target keuntungan minimal yang harus dicapai adalah USDT 300.

Sebagai tambahan, pertimbangkan untuk menggunakan limit order saat menetapkan take-profit dan stop-loss, terutama pada pasar yang sangat fluktuatif. Penggunaan limit order dapat membantu mengurangi efek pergerakan harga terhadap pelaksanaan order, yang sering terjadi ketika harga bergerak cepat.

4. Mengelola Emosi dan Menghindari Overtrading

Trading dengan leverage tinggi membuat saldo berpotensi berubah sangat cepat, bahkan dalam hitungan menit. Keadaan ini sering menyebabkan tekanan emosional, mulai dari rasa takut kehilangan hingga keinginan berlebihan untuk mendapatkan keuntungan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

BRI Warung Buncit Renovasi TK Adhyaksa XXI Jakarta

Jumat, 19 Desember 2025 | 22:08 WIB

Tumpeng BRI KC Pancoran, Turut Meriahkan HUT ke 130

Kamis, 18 Desember 2025 | 07:54 WIB

BRI KC Depok Serahkan Ambulans ke Yayasan IMANI Care

Kamis, 18 Desember 2025 | 05:20 WIB

BRI Luncurkan Rebranding, Tetap Fokus di Segmen UMKM

Rabu, 17 Desember 2025 | 15:40 WIB
X