Cara Mengelola Risiko Trading Futures Menggunakan Leverage 25x

Banyak trader membuka posisi berulang kali tanpa mempertimbangkan secara matang, hanya untuk menutupi kerugian sebelumnya atau secara impulsif mengejar keuntungan. Kebiasaan ini disebut overtrading dan bisa berisiko besar karena dapat menghabiskan modal dengan cepat.

Untuk menghindarinya, tetap ikuti rencana trading yang telah disusun, batasi jumlah posisi yang dibuka, dan berikan waktu jeda agar pikiran kembali jernih sebelum melakukan entry selanjutnya.

5. Memilih Aset dengan Bijak

Memilih aset yang tepat sangat penting saat memanfaatkan leverage tinggi. Bagi pemula, disarankan untuk memilih aset dengan kapitalisasi pasar yang besar, misalnya di atas 1 miliar dolar, seperti BTC atau SOL.
Aset dengan kapitalisasi besar umumnya memiliki pergerakan harga yang lebih stabil, sehingga risiko likuidasi dapat dikelola dengan lebih baik. Di samping itu, kamu bisa memanfaatkan momentum pasar dengan memperhatikan funding rate.

Funding rate yang besar, seperti berkisar antara positif atau negatif 0,5 persen sampai 2 persen dapat menunjukkan bahwa sentimen terhadap aset tertentu sedang kuat ke satu arah. Ketika funding rate negatif, ini berarti banyak trader membuka posisi short, sehingga trader yang memilih untuk long akan menerima pembayaran funding.

Perlu diingat, semua aktivitas jual beli crypto memiliki resiko dan volatilitas yang tinggi karena sifat crypto dengan harga yang fluktuatif.

Maka dari itu, selalu lakukan riset mandiri (DYOR) dan gunakan dana yang tidak digunakan dalam waktu dekat (uang dingin) sebelum berinvestasi. Segala aktivitas jual beli bitcoin dan investasi aset crypto lainnya menjadi tanggung jawab para trader dan investor.***