RADARDEPOK.COM-Indonesia Fashion Chamber (IFC) melalui gelaran Paris Front Row kembali membawa sejumlah desainer untuk menampilkan karyanya di Kota Paris yang akan berlangsung pada 1 sampai 9 September 2023, dengan tajuk Front Row Paris 2023.
Pada momen Paris Front Row tahun ini melibatkan puluhan desainer yang akan berpartisipasi, salah satunya desainer Indonesia Lidia Hadiwinoto yang mengusung tema motif busana Jawa Barat dengan nama "Rintik Sunda".
Baca Juga: TSI Bogor Gelar Promo Serbu Safari, Tiket Masuk Mulai Rp207 Ribu
Pemilihan motif Rintik Sunda ini selain karena dirinya asli berasal dari Jawa Barat juga bertujuan ingin memperkenalkan motif tersebut melalui momen Paris Front Row.
Ajang fashion show kelas dunia ini nantinya tidak hanya sekadar gelaran pertunjukan fashion show saja, namum bisa menjadi ajang kesempatan memperkenalkan fashion Indonesia melalu hasil karya dari para desainer sehingga nantinya mampu menarik minat konsumen mancanegara secara global.
Lidia Hadiwinoto juga mengatakan, karena berasal dari Bogor, dan asli Jawa Barat, jadi tema yang akan diangkat adalah Rintik Sunda dengan perpaduan pattern rintik air hujan yang erat dengan Kota Bogor.
Baca Juga: Gunakan Dana Pribadi, Ini Pembangunan dan Pemberdayaan untuk Warga yang Diberikan Hamzah
“Tentunya dilengkapi pattern bunga-bunga, kijang kujang dan daun hanjuang ini tertuang di motif-motif kita,” ungkapnya.
“Rintik Sunda” sendiri bercerita tentang keindahan lokal budaya dan warisan dari tanah sunda, khususnya Kota Bogor, Jawa Barat. Dimana Bogor sendiri banyak memiliki unsur budaya yang dapat dituangkan di dunia fashion sehingga ini menjadi inspirasi mode busana oleh Lidia Hadiwinoto di ajang Paris Front Row.
Baca Juga: empat Wisata Camping Murah hanya Berjarak 2 Jam dari Depok, Dinginnya bikin Tidur Nyenyak
Ada tiga motif yang tertuang, diantaranya Botanical yang bermakna berkah serta kesuksesan bagi sumber kehidupan, Kujang Kijang dengan makna keamanan serta perlindungan, dan yang terakhir Daun Hanjuang sebagai pemaknaan dari kebersamaan serta kerjasama pada proses kehidupan.
“Tentunya dengan model-model baju khas sana, diselaraskan lewat style Eropa, supaya mereka yang disana juga tertarik dan nantinya pasar kita akan lebih luas,” tambahnya.
Sempat terlaksana pada 2018 dan 2019, kemudian berlanjut pada 2022 pasca pandemi, di Tahun ini konsep Paris Front Row ini masih mengadopsi acara yang telah berjalan selama dua tahun sebelumnya.
Baca Juga: 3 Kuliner Depok yang Ada Kolam Berenang : Anak Dijamin Anteng, Orang Tua Nikmati Waktu Kencan
Namun yang jadi pembeda kegiatan kali ini tidak hanya berpusat di paris, tapi juga di selenggarakan beberapa kota lain guna memperluas cakupan pasar. (RD)
Artikel Terkait
Dyah Mentari Putri Mencintai Batik Depok bersama Komunitas Difabel dalam acara Ekspresi Tanpa Kata
Menelisik Pengrajin Batik Rekat Asal Depok (1) : Benapas dalam Lumpur di Masa Covid-19, Mau Lestarikan Batik
Menelisik Pengrajin Batik Rekat Asal Depok (Habis) : Terjual Hingga Mancanegara, Sebulan Hasilkan Rp5 Juta
Hadiri Festival Film Cannes di Prancis, Raline Shah Pakai Kebaya dan Batik Palembang
Motif Semakin Beragam, Corak Baru Batik Bekasi Diluncurkan