Senin, 22 Desember 2025

Baca Nih! Pakar UI Sebut Bahasa Gaul Wujud Kreativitas Generasi Muda

- Senin, 6 November 2023 | 18:05 WIB
Pakar bahasa dari Universitas Indonesia Untung Yuwono menyebut bahasa gaul bentuk kreativitas anak muda.
Pakar bahasa dari Universitas Indonesia Untung Yuwono menyebut bahasa gaul bentuk kreativitas anak muda.

Baca Juga: Dosen UPN Veteran Jakarta Dampingi SPP IRT di Kota Depok : Bentuk Pengabdian Pada Masyarakat

Anak muda juga dapat mempopulerkan kata dalam kamus yang sudah jarang dipakai, seperti kata cuak atau cuaks yang saat ini trendi untuk merujuk perasaan takut atau gentar, yang sebenarnya sudah ada di dalam KBBI.

Seiring dengan perkembangan media sosial yang diakomodasi melalui sarana teknologi dan informasi, ciri-ciri bahasa gaul saat ini juga mengikuti karakteristik sarana komunikasi tulis yang menghendaki keringkasan berbahasa.

Akibat keterbatasan ruang tampilan gawai, muncul banyak bentuk bahasa gaul yang berupa singkatan atau akronim, seperti baper (bawa perasaan), bucin (budak cinta), gaje (gak jelas), gercep (gerak cepat) dan japri (jaringan pribadi).

Ciri khas dari tren bahasa gaul saat ini yang tidak pernah muncul pada masa lalu adalah adanya perpaduan moda komunikasi.

Baca Juga: Keseruan IRRDA Cup Fun Futsal Turnamen : Enam Tim Unjuk Gigi, Peringati Hari Sumpah Pemuda

Artinya, bahasa gaul tidak hanya menggunakan huruf saja, tapi juga dapat dikombinasikan dengan angka, emoji, gambar, dan stiker.

Dengan terjadinya globalisasi, generasi muda Indonesia juga kerap menyerap bahasa gaul dari bahasa-bahasa asing lainnya, umumnya bahasa Inggris, saat berkomunikasi secara nonformal dalam media tulis, misalnya ASAP (As Soon As Possible), btw (by the way), otw (on the way), dan lain-lain.

Walaupun bahasa gaul berperan penting dalam interaksi sosial, Untung mengatakan bahwa bahasa gaul membawa pengaruh negatif terhadap keterampilan generasi muda dalam berbahasa Indonesia secara baik dan benar.

Namun, ia percaya bahwa anak muda akan terus mempelajari bahasa seiring dengan pertambahan usia, perkembangan psikologis, dan pelanjutan pendidikan sehingga pada akhirnya mampu memilih bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat sesuai konteksnya.

Baca Juga: Klurak Eco Park, Tempat Camping Baru dan terlengkap, ada Kolam Alami hingga Curug

“Pendidikan dasar dan menengah menjadi kunci untuk mengembangkan kualitas berbahasa. Tantangan terbesar pembelajaran bahasa Indonesia saat ini, terkait pemakaian bahasa gaul yang mungkin meresahkan sebagian masyarakat Indonesia, adalah secara aktif menanamkan pengetahuan dan kebiasaan berbahasa siswa untuk mengetahui dalam situasi apa ia menggunakan bentuk-bentuk kebahasaan yang tepat. Hal ini mendorong pemakaian bahasa Indonesia yang baik,” ujar Untung yang juga Wakil Dekan Bidang Pendidikan, Penelitian, dan Kemahasiswaan, FIB UI.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Diki Wahyudi

Sumber: Universitas Indonesia

Tags

Artikel Terkait

Terkini

LDKS jadi Fondasi Kepemimpinan Siswa SMKN 3 Depok

Rabu, 17 Desember 2025 | 23:15 WIB

Perayaan Natal TK dan SD Kwitang 8 PSKD Penuh Sukacita

Senin, 15 Desember 2025 | 21:57 WIB
X