"Wajar juga dan patut diapresiasi solidaritas karena ini bentuk perlawanan sipil terhadap negara tirani yang menjajah bangsa Palestina," beber Ade Supriyatna.
Menurut Ade Supriyatna, lobi zionis atau bangsa Israel terhadap jaringan internasional termasuk kuat. Sehingga, aksi boikot dapat melemahkan kekuatan Israel dan sekutunya dalam melancarkan serang ke Palestina.
"Kalau dampak boikot di Dpeok itu mungkin sudah ada tapi tidak terlalu terlihat, karena memang ini tujuannya untuk internasional, jadi bukan hanya Depok saja. Hal ini dapat terlihat dari laporan omset produk asal Israel atau negara pendukungnya," jelas Ade Supriyatna.
Baca Juga: Tak Ada Calon Lain. Ketua RW8 Curug Terpilih Secara Aklamasi
Ade Supriyatna menuturkan, bangsa Indonesia terkhusus Kota Depok konsisten dalam melakukan perlawanan terhadap setiap bentuk penjajahan. Sehingga, aksi boikot tersebut dianggap hal yang wajar terjadi.
"Setiap kebijakan pasti ada dampak baik maupun negatif, ada yang untung, ada yang rugi. Kalau dilihat dari kekhawatiran dari perusahaan super Israel tnetu mereka memikirkan dampak ekonomi yang pasti memberikan efek samping," tandas Ade Supriyatna. ***
Jurnalis : Gerard Soeharly, Atfal
Artikel Terkait
Mengabdi untuk Masyarakat, FMIPA UI Edukasi soal Identifikasi Sederhana Bahan Kimia Berbahaya di Makan dan Minum
Nofel Saleh Hilabi Sebut Polemik PMT Balita Stunting di Depok Sebagai Tindakan Kejahatan
Dua Fasilitas Olahraga Masyarakat Porak Poranda, Mulai dari Stadion Merpati Sampai Lapangan Pusaka
Dinkes Depok Sidak Proses Pembuatan Menu PMT di UMKM Beji Timur
Mengenal Komunitas Slepetan Kukusan Depok, Terbentuk 2020, 40 Anggota Aktif : Bagian 1
Ganjar dan Mahfud Kunjungi KWI, Paparkan Visi Misi di Hadapan Wali Gereja Indonesia