Senin, 22 Desember 2025

Ketua KBMTR Depok, Rolixs Rahakbauw : Ajak Pemkot Depok hingga Pemprov Jawa Barat Diskusi Sejarah Guru Maluku, Wajib Diparesiasi!

- Sabtu, 25 November 2023 | 12:00 WIB
Ketua KBMTR Kota Depok, Rolixs Rahakbauw (DOK.PRIBADI)
Ketua KBMTR Kota Depok, Rolixs Rahakbauw (DOK.PRIBADI)

RADARDEPOK.COM-Memperingati Hari Guru tahun 2023, peran guru dari tanah Maluku sangat penting. Hal ini tak bisa dipungkiri jika melongok sejarah pada tahun 1977 silam.

Pernyataan tegas ini disampaikan Ketua Keluarga Besar Maluku Tenggara Raya (KBMTR) Kota Depok, Rolixs Rahakbauw kepada Radar Depok, Jumat (24/11/2023).

Baca Juga: Ini Dia Glamping Dome Super Cozy dengan View Pegunungan dan Hamparan Sawah, Hanya Berjarak 2 Jam dari Jakarta

“Saya bukan pelakunya, tapi orang tua saya (alamarhum ayah, red) jadi salah satu guru dari Maluku yang diminta mengajar di tanah Jawa,” tegasnya.

Dirinya membeberkan ketika itu, Gubernur Jawa Barat diemban Aang Kunaefi dan Gubernur Maluku Hasan Slamet. Meminta langsung tenaga guru dari maluku untuk memberikan kontribusi guna membangun pendidikan.

“Tahun itu (1977,red) di Jawa Barat masih dipenuhi hutan dan guru-guru Maluku tersebar sampai pedalaman untuk mengajar masyarakat. Bisa dibayangkan mereka (guru Maluku, red) harus beradaptasi dengan lingkungan dan bahas, tapi dilakukan untuk pengabdian pendidikan di Indonesia,” terang Rolixs Rahakbauw.

Ia juga kembali mengungkapkan, ada sebanyak 500 guru maluku yang dikirim dalam membangun pendidikan di Jawa.

Baca Juga: XL Axiata Gandeng Huawei Luncurkan Penggunaan Komersial Network Digital Map Pertama di Asia Pasifik

Kini tersisa sekitar 50 guru sebagai pelaku sejarah. Guru tersebut ditempatkan Sukabumi, Cianjur lalu melakukan perpindahan, beberapa ada yang bertempat tinggal di Kota Depok, jumlahnya sekitar 100 orang. Dan juga tersebar di beberapa Kota, seperti BekasI dan Bogor.

Mengingat hari ini, Sabtu (25/11/2024) adalah Hari Guru Nasional. Rolixs Rahakbauw peran pemerintah dalam mengapresi pelaku sejarah (guru,red) yang sampai kini masih hidup dan bertahan.

“Dari total 500 itu, saat ini tersisa 50 orang yang tempat tinggalnya tersebar,” katanya.

Baca Juga: Yuk Rencanakan Liburan Akhir Pekan di Gunung Geulis Campsite, Banyak Aktivitas Menarik dari Camping Hingga Outbond

Rolixs Rahakbauw harus melihat sejarah yang terbukti membangun pendidikan Bangsa secara nyata.

Lebih jauh, dirinya mengungkapkan adanya perjanjian secara jelas untuk setiap guru menerima rumah untuk keberlangsungan hidup para guru yang turut membangun pendidikan. Tapi hingga kini belum terealisasi.

“Kalau saya mau telisik lagi ada sebuah perjanjian yang menyatakan setiap guru mendapat rumah,” ungkapnya ketika dikonfirmasi.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X