Tahun Ini Pangkalanjati Baru Depok Bangun Posyandu, Fisik dan Non Fisik Porsinya Sama di Musrenbang 2025

RADARDEPOK.COM – Tahun depan Kelurahan Pangkalanjati Baru (PJB), Cinere, Kota Depok memberikan porsi program merata baik fisik maupun non fisik.

Hal ini setelah disepakati dalam musyawarah rencana pembangunan (Musrenbang) 2025, Selasa (23/1).

Nantinya, fisik dijatah anggaran Rp1.211.093.375 dan non fisik Rp1.288.630.345 ditotal Rp2.499.723.720.

Baca Juga: LLI dan Forum Genre Usul Anggaran di Musrenbang Cinere Depok

Ketua LPM Pangkalajati Baru, Kiky Maruloh mengatakan, hasil musrenbang ini hanya memastikan lagi apa saja program yang akan digarap setelah sebelumnya dibahas pada pra musrenbang.

Sama seperti tahun sebelumnya, fisik dan non fisik masih disamaratakan nilai anggarannya. Yang terpenting menu wajib tidak hilang.

“Semua program baik fisik maupun nonfisik sudah terakomodir di tiap RW. Semoga tahun depan bisa terserap semua,” jelas Kiky Maruloh kepada Radar Depok.

Baca Juga: Waspada! 748 PTPS Tapos Siap Bertugas Awasi Pemilu

Lurah Pangkalanjati Baru, Ayu Dwi Pratiwi menjelaskan, berdasarkan data dan kesepakatan Musrenbang 2025 dengan realisasi pembangunan pada 2025. Terdapat fisik anggaran Rp1.211.093.375 dan non fisik Rp1.288.630.345, jadi ditotal Rp2.499.723.720.

Anggaran fisik dengan anggaran sebesar itu akan dibangun: drainase, resapan air, biopori, rehab posyandu, aspal pavingblok, penerangan jalan lingkungan (PJL) dan pembangunan posyandu.

“Di RW1 akan ada pembangunan posyandu dengan anggaran Rp195.745.000. Lahannya sudah dibebaskan Disrumkim tahun lalu,” beber lurah kepada Radar Depok, Selasa (23/1).

Baca Juga: Bojongsari Baru Depok Bakal Genjot Pembangunan Infrastruktur

Sementara, soal program non fisik didominasi pelatihan bukan lagi sosialisasi. Saat pelatihan kelurahan akan menggandeng LPK.

Pelatihan yang diberikan seperti, desain grafis, kecantikan, servis ac, web desain dan budidaya maggot. Khusus budidaya maggot ini menu wajib.

“Tahun ini kami targetkan serapan anggaran bisa diatas 95 persen. Tahun lalu memang masih di 81 persen, itu dikarenakan pak lurah pensiun dan hanya diisi Plt,” beber Lurah Ayu Dwi Pratiwi.