Minggu, 21 Desember 2025

Berkenalan dengan Pembina Mental Rohis Divisi Infanteri 1 Kostrad Depok, Sertu Yudi Mulyadi : Bantu Orangtua Jualan, Jadikan Ayah Pegangan Hidup

- Rabu, 28 Februari 2024 | 10:05 WIB
Bintara Tinggi Pembinaan Mental Rohani Islam Divisi Infanteri 1 Kostrad, Sertu Yudi Mulyadi memantau keadaan sekita Masjid Jami Ahmad Yani, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2).  (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)
Bintara Tinggi Pembinaan Mental Rohani Islam Divisi Infanteri 1 Kostrad, Sertu Yudi Mulyadi memantau keadaan sekita Masjid Jami Ahmad Yani, Kelurahan Kalibaru, Kecamatan Cilodong, Selasa (27/2). (MONICA REISTIE/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM-Merantau dari Sukabumi ke Jakarta puluhan tahun silam, tidak membuat Sertu Mulyadi congkak. Dia tetap berpegang teguh pada pendirian dan pesan yang diberikan sang ayah untuk terus menjadi rendah hati dalam menjalankan tugas sebagai abdi negara.

Laporan : Monica Reistie

Dari jauh, berjalan sesosok pria bertopi dan berseragam loreng hijau. Dengan tegap, dia melangkah maju ke arah sebuah gedung di depannya. Sambil berjalan, sesekali dia bertegur sapa dengan orang yang memakai seragam serupa dengannya. Saat didekati, suaranya terdengar lantang dan tegas.

Di dada sebelah kanannya, tertulis nama Yudi. Ditilik lebih jauh, ternyata dia adalah Bintara Tinggi Pembinaan Mental Divisi Infanteri 1 Kostrad, Sertu Yudi Mulyadi.

Baca Juga: Tiket Masuk Cuman Rp 10 Ribu, Lansung Bisa Nikmati Curug Tersembunyi dengan Pesona Air yang Sebening Kaca!

Sertu Mulyadi bercerita, kehidupan masa kecilnya tidak semudah dengan kawan main sebayanya. Kehidupan ekonomi yang sangat sederhana dan pas-pasan membuat dirinya harus ikut berjuang membantu keuangan keluarga.

"Saya bukan terlahir dari orang berada, dulu hidup saya bisa terbilang susahlah," ujar Sertu Yudi Mulyadi.

Lebih lanjut, Sertu Yudi Mulyadi mengatakan, orang tuanya mencari nafkah dengan cara berjualan gorengan, lontong sayur, hingga gado-gado. Sertu Yudi Mulyadi pun setiap hari membantu tidak pernah lepas untuk membantu meringkankan pekerjaan orangtuanya tersebut, dengan cara pergi ke pasar dan memasak di dapur.

Baca Juga: Yayasan Nonaktifkan Rektor UP Terduga Kasus Pelecehan Seksual, Kuatkan Identifikasi Pemasalahan dengan LLDikti Wilayah III

"Emak dan bapak berwirausaha kecil-kecilan. Mereka dagang makanan. Tiap hari saya belanja ke pasar lalu ngulek kacang di belakang," beber Sertu Yudi Mulyadi sambil mengenang.

Sertu Mulyadi menuturkan, ayahnya adalah seorang Ketua RW dan tokoh masyarakat yang sangat dihormati di wilayahnya. Ayahnya, merupakan orang yang sangat peduli kepada lingkungan sekitar.

"Bapak dulu ketua RW, beliau sangat peduli sekali kepada rakyatnya," kata Sertu Yudi Mulyadi.

Baca Juga: Yayasan Nonaktifkan Rektor UP Terduga Kasus Pelecehan Seksual, Kuatkan Identifikasi Pemasalahan dengan LLDikti Wilayah III

Dengan mata berlinang, Sertu Yudi Mulyadi berkata, ayahnya adalah sosok yang sangat dia hormati dan selalu dijadikan panutan dalam setiap langkah yang dia lakukan.

Bahkan, ayahnya rela untuk menjual barang berharganya demi membeli beras Bulog dan membagi-bagikan beras tersebut kepada warga disekitarnya yang membutuhkan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X