RADARDEPOK.COM–Awal 2024 menjadi momok menakutkan bagi masyarakat, khusunya Kota Depok. Sebab, ada peningkatan drastis pada penyakit yang dikenal cukup mematikan tersebut. Yaitu, demam berdara dengue (DBD).
Hal ini, sesuai dengan prediksi yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI. Yaitu, pada Februari 2024 akan menjadi puncak kasus penyakit yang disebabkan oleh nyamuk aedes aegypti ini.
Baca Juga: Prodi PPG FKIP Universitas Pakuan Mengabdi di Cianjur, Ini yang Dilakukan
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Depok, Umi Zakiati membenarkan, bahwa Kota Depok sedang mengalami kenaikan pada penyakit DBD, sejak Januari 2024.
“Kalau dibandingkan data dari November 2023, ada kenaikan yang signifikan pada Januari hingga Februari 2024,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (7/3).
Berdasarkan data terbaru, Umi Zakiati menrinci, jumlah kasus DBD di Kota Depok dalam 5 bulan terakhir menunjukan bahwa februari menjadi tertinggi, yaitu mencapai 328 kasus BDB.
“Sebelumnya pada Januari 2024, juga mengalami kenaikan, menjadi 202 kasus DBD,” ungkap dia.
Umi Zakiati mengatakan, hal ini jauh berbanding terbalik yang terjadi sejak Oktober 2023, yaitu hanya 83 kasus, November 47 kasus dan pada Desember 54 kasus DBD yang terjadi di Kota Depok.
“Artinya, selama 2023 hanya terjadi puluhan kasus namun fluktuatif, peningkatan sejak Januari 2023 yang menjadi ratusan kasus,” tutur dia.
Artinya menurut data yang dikantongi Dinkes Kota Depok, kasus DBD di Desember 2023 ke Januari terjadi penambahan 148 kasus. Lalu, dari periode Januari ke Februari juga mengalami penambahan 126 kasus.
Lonjakan kasus ini, kata Umi Zakiati, disebabkan Iklim di Kota Depok yang sedang memasuki musim hujan. Sehingga, dengan membuat peluang adanya genangan air, yang menjadikan tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegipty, vektor virus Dengue.
“Selain itu, masyarakat yang tidak memperhatikan kebersihan lingkungan, dalam pelaksanaan pemberantasan sarang nyamuk dengan metode 3M plus. Yaitu, Menguras, Menutup dan Mendaur,” kata dia.
Selain itu, dengan adanya lonjakan ini, Dinkes Kota Depok akan segera melakukan berbagai upaya, seperti melakukan penyelidikan epidemiologi (PE) untuk kasus positif DBD dan menindaklanjuti sesuai hasil PE.
Artikel Terkait
Kasus DBD Capai 55 Jiwa di Depok, Dinkes Antisipasi Hadapi Potensi Peningkatan Penderita
Upaya Posyandu Nusa Indah A Cilodong Depok Lakukan PJB Cegah DBD : Dua Kader Datangi Satu RT, Sisir Genangan Air
Depok Tunggu Vaksin DBD : Program Kemenkes, Balikpapan jadi Pilot Project
Tujuh Rumah Sakit Swasta di Depok Layani Vaksin DBD, Ini Daftarnya
Cocok Buat Pelaku UMKM Minuman di Depok, DBD Powder Pastikan Produknya Berkualitas
Buat Warga Depok yang Mau Vaksin DBD : Ini Lokasi dan Harganya