RADARDEPOK.COM – Masyarakat di Kota Depok mesti waspada dengan berbagai modus kejahatan yang dilakukan para pelaku kriminal. Pasalnya, modus seolah-olah ada masalah tapi pelaku berhasil merampas barang berharga milik korban.
Senin (22/4) lalu misalnya. Seorang warga bernama Bambang Purnama Shidik menjadi korban atas modus penipuan yang sudah direncanakan komplotan pelaku. Dengan skenario yang dibuat seolah-olah korban menjadi pelaku kejahatan.
Pada akhirnya, motor matik merek Yamaha Nmax dengan Nopol Z 5216 AAJ lengkap dengan helm korban berhasil dibawa kabur komplotan pelaku. Kerugian atas peristiwa tersebut, ditaksir mencapai kurang lebih Rp30,5 juta.
Baca Juga: Ikatan Cendekiawan Betawi Hadir, Ini Programnya untuk Depok : Berikut Penjelasan Pradi Supriatna
“Awal mulanya, sekitar pukul 20:30 WIB itu saya berangkat dari kontrakan saya untuk bekerja di salah satu rumah sakit di Depok,” tutur korban, Bambang Purnama Shidik, Rabu (24/4).
Sebelum pertigaan Grand Depok City (GDC), korban merasa ada yang memanggil. Namun panggilan tersebut tidak dihiraukannya. Ketika di persimpangan GDC, korban akhirnya didempet motor pelaku, meminta untuk berbicara sebentar di tepi jalan.
“Di situ pelaku mendekati dan menghalau motor saya. Pelaku bilang untuk berhenti sebentar. Pelaku berjumlah dua orang, mengendarai motot Beat, bersalaman dengan saya dan meperkenalkan diri. Kemudian, pelaku menjelaskan kepada saya kalau adik si pelaku 1/2 jam yang lalu ditikam rombongan Nmax dengan plat Z,” kata Bambang kepada Radar Depok.
Tak lama berselang, lanjut dia, datang lagi satu motor dan langsung menunjuk korban serta bersiap untuk menyerang. Namun, teman si pelaku sempat melerai. Di sana, korban akhirnya diajak untuk bertemu dengan adik pelaku, memastikan bahwa Bambang bukan lah pelaku penusukan tersebut.
“Saya di sana sempat menolak ajakan si pelaku. Namun dari si pelaku bilang, ‘disini yang cari motor Nmax plat Z bukan saya saja’, akhirnya saya terpaksa ikut si pelaku sampai ke belakang RS Hermina Depok,” ujar pria yang tinggal di Kelurahan Paburan, Bojonggede, Kabupaten Bogor ini.
Korban kemudian diturunkan di belakang RS Hermina. Sebelumnya, pelaku mengaku akan mengajak korban ke rumahnya. Namun karena ramai orang di sana, dikhawatirkan nantinya akan terjadi hal yang tak diinginkan.
“Kata si pelaku tadinya mau diajak ke rumahnya. Namun di sana banyak orang. Takutnya saya diapa-apain. Posisi saat diturunkan itu saya bersama dengan 4 orang pelaku. 1 orang pelaku begegas ke rumahnya, ceritanya dia mau bilang ke adiknya dan memastikan kalau saya bukan pelakunya,” jelas Bambang.
Ketika diturunkan di lokasi tersebut, korban ditemani dengan seorang pelaku yang sering kali berjabat tangan dengan korban. Tak lama kemudian, salah satu pelaku kemudian datang kembali dan menghampiri korban, meminta kunci motor beserta STNK milik korban.
“Kata mereka, STNK yang dipinta itu untuk memastikan kepada si adik kalau saya bukan pelakunya, serta untuk disebar ke kawan-kawan pelaku,” terang Bambang.
Artikel Terkait
Pilkada Depok : 50 Unsur Masyarakat Dukung Imam Budi Hartono jadi Walikota
TKD Depok Sambut Positif Putusan MK, Begini Keterangan Pradi Supriatna : Ini Berkat Usaha Seluruh Pihak
Putusan MK, Pengamat Vinus : Degradasi Kualitas Pemilu
PKS Semakin Solid : Ahmad Syaikhu Beri Kode Keras untuk Imam Budi Hartono di Pilkada Depok
Pilkada Depok Jalur Independen Dibuka 5 Mei, Ini Syaratnya!
KPU Bukan Pendaftaran PPK – PPS untuk Pilkada Depok : Ini Syarat dan Batas Waktu Pendaftaran
Imam Budi Hartono: Depok Masuk Aglomerasi DKJ Semoga Lebih Menguntungkan