RADARDEPOK.COM–Dibalik kemeriahan momen peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) 2024 yang jatuh pada setiap 2 Mei. Masih ada catatan penting yang harus segera dituntaskan, soal kekhawatiran para tenaga pengajar terkait statusnya yang masih honorer.
Selain itu, seorang guru juga harus terus meningkatkan berbagai kompetensi dalam bidangnya dengan menyesuaikan perkembangan zaman. Maka dari itu, ini merupakan tugas bagi pemerintah dalam menyelesaikan hal tersebut.
Baca Juga: Eksistensi Alumni IISIP Jakarta Angkatan 1993 : Masih Suka Kumpul Bareng, Kuatkan Silaturahmi
Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Kota Depok, Siti Chaerijah menjelaskan, akan terus meningkatkan kualitas pendidikan di Kota Depok, seperti insfrastruktur dan sumber daya manusia (SDM) atau tenaga pengajar.
“Infrastruk seperti penambahan jumlah sekolah dan kami juga mendorong meningkatkan kompetensi seorang guru agar menjadi tenaga pendidik provesional,” ujar dia kepada Harian Radar Depok, Kamis (2/5).
Terkait guru honorer, Siti Chaerijah tak bisa memungkiri Pemkot Depok masih memerlukan keberadaanya guna memenuhi kekurangan tenaga pengajar yang berasal dari Aparatur Sipil Negara (ASN).
“Kami sangat mendorong guru honorer untuk menjadi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) yang setiap tahunya dibuka, untuk meningkatkan status seorang guru honorer di Kota Depok,” ucap dia.
Baca Juga: Mantap! Tempat Camping Murah di Bogor Ini, View Gunung Salak dan City Light nya Keren Abis
Siti Chaerijah mengatakan, saat ini masih tedapat sebanyak 2.802 tenaga pengajar guru honorer yang berasal dari jenjang SD dan SMP. Dengan rincian guru honorer SD sebanyak 1.612 dan guru honorer SMP sebanyak 1.190.
“Pembiayaan guru honorer ini berasal dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) dan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN),” kata dia.
Siti Chaerijah merinci, tenaga pengajar yang berasal dari APBD Kota Depok untuk jenjang SD sebanyak 1.148 dan SMP sebanyak 1.091 guru honorer.
“Untuk tenaga pengajar yang berasal dari APBN pada jenjang SMP sebanyak 99 guru dan jenjang SD sebanyak 464,” ungkap dia.
Siti Chaerijah mengatakan, telah mengangkat sebanyak 1.190 tenaga pengajar dari honorer menjadi PPPK, terhitung dari 2019 sampai 2023.
“Untuk 2019 total 186, 2021 total 182, 2022 total 761 dan 2023 total 61 tenaga pengajar untuk berbagai jenjang,” ujar dia.
Artikel Terkait
Refleksi Hardiknas 2022, Potret 130 Tahun Pendidikan Kita
Hardiknas 2023, Pemkab Bekasi Prioritaskan Pemantapan Sarana dan Prasarana Pendidikan
Peringati Hardiknas 2023, Wakil Rektor Universitas Indonesia Bicara Capaian MBKM
Hardiknas 2023, Ade Firmansyah: Pendidikan Membentuk Karakter Insan Mulia
Hardiknas di Mata Politisi Depok : Guru Sejahtera, Murid Merdeka