Minggu, 21 Desember 2025

Permukiman Jembatan Antar Pasir Putih dan Cipayung Bak Kota Mati, Pemkot Depok Diminta Lakukan Langkah Ini

- Senin, 6 Mei 2024 | 12:20 WIB
BANJIR : Kondisi genangan air yang tak kunjung surut di Jembatan Penghubung Pasir Putih-Cipayung, Jalan Mawar RT3/4 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, hingga dijadikan kolam pemancingan warga setempat. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)
BANJIR : Kondisi genangan air yang tak kunjung surut di Jembatan Penghubung Pasir Putih-Cipayung, Jalan Mawar RT3/4 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, hingga dijadikan kolam pemancingan warga setempat. (ALDY RAMA/RADAR DEPOK)

RADARDEPOK.COM–Komunitas Lingkungan Hidup Green Campbone, mengecam Pemkot Depok untuk segera mengentaskan permasalahan genangan air yang tak kunjung surut di Jembatan Penghubung Pasir Putih-Cipayung, Jalan Mawar, RT3/4 Kelurahan Pasir Putih, Kecamatan Sawangan, Kota Depok, Minggu (5/5).

Menyikapi permasalahan yang terjadi, Komunitas Green Campbone menilai, sampah yang berserakan di bantaran Kali Pesanggrahan di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung, menjadi biang keladi atas banjir yang tak kunjung surut di jembatan penghubung tersebut.

Baca Juga: Ditjen Pemasyarakatan Sidak Lapas Kediri, Sohibur Rachman : Sebagai Deteksi Dini Gangguan Keamanan, Ini Hasilnya

Sampah yang bertebaran di bantaran Kali Pesanggrahan beraneka ragam. Mulai dari plastik, styrofoam, bantal, guling, sandal, hingga kayu batangan. Sampah yang bertebaran tersebut, membuat aliran air di kali tersebut tidak berfungsi dengan maksimal.

“Setiap musim penghujan, sampah yang hanyut dari TPA Cipayung sudah sangat memprihatinkan. Sebagai komunitas yang konsen terhadap kebersihan dan rimbunnya Kali Pesanggrahan, kami sangat miris dengan kejadian seperti ini,” tutur Ketua Bidang Konservasi Kali Pesanggarahan Komunitas Green Campbone, Subhiyan, Minggu (5/5).

Setiap hari, sambung Subhiyan, sampah dari TPA Cipayung yang hanyut ke kali Pesanggrahan sudah mencapai puluhan ton. Rencana Pemerintah untuk membuang sampah-sampah tersebut ke TPA Nambo, itu dinilai hanya hisapan jempol belaka. Pasalnya, banyak warga yang dirugikan secara langsung atas peristiwa yang terjadi.

“Kawasan di sekitar jembatan penghubung tersebut, nyaris seperti kampung yang tenggelam akibat genangan air yang tak pernah surut. Alat berat jenis amfibi milik Pemerintah hanya mangkrak dan berkarat,” kata Subhiyan.

Baca Juga: Mau Liburan tapi Bujet Pas pasan? Enggak usah Khawatir, Semua Wahana yang ada di tempat Wisata Gratis, loh!

Padahal, lanjut dia, dulu kawasan di sekitar TPA Cipayung tersebut terlihat hijau, rimbun, serta pemukiman warga di sekitarnya yang sibuk dengan berbagai aktivitas. Tapi, saat ini kawasan tersebut berubah layaknya kota mati, seperti danau.

Subhiyan menuturkan, sebelumnya Kali Pesanggrahan di wilayah Kelurahan Pasir Putih dan Cipayung cukup luas dengan lebar kurang lebih 6 meter, dan kedalaman mencapai 1-2 meter. Akibat dorongan tumpukan sampah TPA Cipayung, Kali Pesanggrahan sudah berubah lokasi yang sebelumnya berada di radius 60 meter kini hanya satu jengkal saja dengan pemukiman warga.

“Akibat dorongan sampah yang overload ini, banyak merugikan warga Kelurahan Pasir Putih, khusunya yang berada di RW2 dan RW4. Sehingga, beberapa warga terpaksa harus meninggalkan rumah mereka,” tutur Subhiyan.

Baca Juga: Buat SIM di Polres Metro Depok Bebas Calo, Cukup Ikuti Prosedur Ini

Untuk mengentaskan permasalahan yang terjadi, Subhiyan menegaskan, Komunitas Lingkungan Hidup Green Campbone meminta kepada Pemkot Depok, agar lebih serius menangani sampah di TPA Cipayung yang hanyut, dan segera melakukan penurapan Kali Pesanggrahan yang berada di wilayah longsor dan penyempitan kali.

“Agar persoalan ini tidak berdampak meluas, Pemkot Depok perlu mengaudit sampah dan mengklasifikasikan sampah dengan tepat. Memberikan edukasi yang berkelanjutan kepada masyarakat. Harapannya, agar sampah yang dibawa tidak tercampur di satu kawasan (TPA Cipayung). Jangan alih-alih membagikan tong sampah dengan warna biru dan warna jingga telah menyelesaikan masalah,” tegas Subhiyan.

Selain itu, Subhiyan mengatakan, Pemkot Depok  juga perlu mengaudit sampah produksi perusahaan besar. Bahkan, perlu pembenahan sumber daya manusia yang mengelola sampah di TPA Cipayung, agar memimiliki kapabilitas dan Ide pemanfaatan yang menghasilkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X