“Puskesmas melakukan Penyelidikan Epidemiologi (PE) dengan kunjungan ke rumah pasien dan melakukan pemeriksaan pada radius 100 meter di sekitar rumah pasien,” tutur Umi Zakiati.
Umi Zakiati mengatakan, upaya lainnya yang sudah dilakukan yaitu dengan mengeluarkan Surat Edaran (SE) Wali Kota Depok Nomor: 440/152-Dinkes Tentang Kesiapsiagaan Peningkatan Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kota Depok untuk seluruh fasilitas pelayanan kesehatan (fasyankes), perangkat daerah, camat, dan lurah dalam peningkatan kewaspadaan kasus DBD.
Kemudian, ujar Umi Zakiati, sudah diberikan imbauan kepada fasyankes untuk melakukan penanganan kepada pasien terduga DBD. Yang selanjutnya menangani pasien secara tepat.
Baca Juga: Soal Etika PNS di Pilkada, Ini Kata Mantan Sekda Depok Hardiono
“Juga disampaikan kepada fasyankes untuk menangani pasien DBD sesuai standar tatalaksana dan menguatkan sistem rujukan,” tambah Umi Zakiati.
Umi Zakiati menambahkan, pihaknya juga melakukan sosialisasi kepada masyarakat terkait informasi DBD mulai dari gejala dan langkah pencegahan DBD.
“Peningkatan informasi juga kami lakukan melalui webinar dan sosial media, sehingga masyarakat dapat memperoleh informasi lebih jelas terkait upaya pencegahan DBD,” tutur Umi Zakiati.
Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Ade Supriyatna menjelaskan, Dinkes harus melakukan berbagai upaya ekstra untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.
Baca Juga: Infrastruktur Pondok Cina Kota Depok Sedot Biaya Rp900 Juta, Ada yang Jumlahnya sampai 1000 titik
“Jangan sampai terlambat, karena ini sangat fatal dan membahayakan masyarakat,” kata Ade Supriyatna.
Menurut Ade Supriyatna, langkah yang harus dilakukan tersebut harus dua sampai tiga kali lebih efektif dibanding penanganan saat ini yang sudah dilakukan, selain itu dengan mengandalkan partisipasi masyarakat dalam PSN.
“Jika dipandang foging massal itu efektif maka lakukanlah, tentunya dengan assesment yang terukur dan aman,” ucap Ade Supriyatna.
Baca Juga: Operasi Jagratara, Kantor Imigrasi Depok Bidik Dokumen Tenaga Kerja Asing
Selain itu, Ade Supriyatna juga mendapatkan laporan kejadian pada satu lingkungan yang mencapai 12 kasus DBD.
“Saya juga menerima aduan dari masyarakat, aduan tersebut satu RT ada yang sampai 12 orang kena DBD. Tepatnya di RT6/4 Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis. Laporan tersebut pada 17 April 2024,” tutur Ade Supriyatna. ***
Artikel Terkait
Glamping Unik Ala Bohemian Ada di Bogor! Viewnya Kece, Ada Curug dan Bisa Nambah Pengalaman dengan Memetik Biji Kopi Juga Loh
Pasti Gak Akan Nyesel Staycation di Sini! Glamping Mewah Bogor Super Nyaman dengan View Cakep Banget, Langsung Gunung Pangrango dan Sunset
Ayo Kunjungi 5 Rekomendasi Tempat Makan Soto Mie Bogor yang Dijamin Enak, Seger dan Bikin Ngiler Abis Ini!
Komitmen Perubahan untuk Kota Depok, PKB Dorong Koalisi Sama Sama, Besok Siap Deklarasi!
Udah Tau Belum? Kalau di Ciapus Bogor Ada Pemandian Air Panas Alami, Lengkap dengan Wisata Edukasi dan Wahana Permainan
RT dan RW di Kedaung Depok Kompak Dukung Imam Budi Hartono di Pilkada
Tempat Ngopi di Garut dengan View Terindah Danau dan Gunung Guntur, Udah Pernah ke sini?