Senin, 22 Desember 2025

Dinkes Kota Depok Prediksi Kasus DBD Terus Bertambah hingga September, Saat ini 2.791 Ada Kasus

Arnet Kelmanutu
- Senin, 10 Juni 2024 | 05:20 WIB
ILUSTRASI : Salah satu pasien DBD yang sedang doi rawat di salah satu rumah sakit di Kota Depok. (DOKUMEN Radar Depok)
ILUSTRASI : Salah satu pasien DBD yang sedang doi rawat di salah satu rumah sakit di Kota Depok. (DOKUMEN Radar Depok)

Umi Zakiati menyebutkan, DBD merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus dengue. Penyakit ini dapat menyerang semua umur dengan beberapa gejala.

Adapun gejala yang timbul pada penyakit DBD antara lain panas tinggi lebih dari 39 derajat celcius, nyeri otot dan nyeri sendi, mual dan muntah, nyeri ulu hati, dan dapat disertai pendarahan bahkan dapat menyebabkan kematian.

Baca Juga: Peringati HTTS2024, Kelurahan Pondok Jaya Depok Lakukan Sosialisasi dan Pembinaan hingga ke Ratu Jaya

“Masyarakat dapat melakukan upaya Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN) dengan menguras, menutup, mendaur ulang (3M) Plus,” ungkap dia.

Umi Zakiati menjelaskan, virus DBD ini belum ada obat pembunuhnya. Sehingga, masyarakat diingatkan untuk mengutamakan pencegahan.

 “Jadi, jangan sampai terlambat, tetap waspada, dan rutin melaksanakan PSN dan Pemeriksaan Jentik Berkala (PJB),” tutur dia.

Sementara itu, Anggota Komisi D DPRD Kota Depok Fraksi PKS, Ade Supriyatna menjelaskan, Dinkes harus melakukan berbagai upaya ekstra untuk memutus mata rantai penyebaran DBD.

Baca Juga: Gak Aneh Kalau Curug di Banten Ini Menjadi Salah Satu Tempat Wisata Air Terjun Favorit, Kualitas Airnya Sangat Jernih dengan Warna Biru yang Cantik

“Jangan sampai terlambat, karena ini sangat fatal dan membahayakan masyarakat,” kata Ade Supriyatna.

Menurut Ade Supriyatna, langkah yang harus dilakukan tersebut harus dua sampai tiga kali lebih efektif dibanding penanganan saat ini yang sudah dilakukan, selain itu dengan mengandalkan partisipasi masyarakat dalam PSN.

“Jika dipandang foging massal itu efektif maka lakukanlah, tentunya dengan assesment yang terukur dan aman,” ucap Ade Supriyatna.

Selain itu, Ade Supriyatna juga mendapatkan laporan kejadian pada satu lingkungan yang mencapai 12 kasus DBD.

Baca Juga: Tak Hanya karena Cukai Tinggi, Struktur Tarif juga Picu Fenomena Rokok Ilegal

“Saya juga menerima aduan dari masyarakat, aduan tersebut satu RT ada yang sampai 12 orang kena DBD. Tepatnya di RT6/4 Kelurahan Curug, Kecamatan Cimanggis. Laporan tersebut pada 17 April 2024,” tutur Ade Supriyatna.***

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X