“Terus kalau kurang perhatian akhirnya mereka mencari perhatian, entah perhatian dari sekolah atau perhatian dari orang tuanya kurang sehingga mereka mencari perhatian,” ungkap Arya.
Menurut Arya, pencarian jati diri itu seharusnya disalurkan melalui cara-cara yang positif. Sehingga dengan begitu mereka mendapatkan jati diri yang tidak ke arah negatif.
"Ini yang kemudian menjadi fenomena di anak-anak zaman sekarang dengan membuat konten, lalu janjian di satu tempat orang ingin menunjukkan jati dirinya nih seperti saya jagoan nih kalau bisa tawuran. Nah itu yang kita sayangkan," kata Arya.
Dirinya mengimbau kepada orang tua dan Pemerintah Kota Depok agar masalah tawuran menjadi perhatian serius. Sebab masalah ini harus diantisipasi sejak awal.
Baca Juga: Rudy Susmanto Bagikan Puluhan Sapi Kurban dari Prabowo di Babakan Madang Kabupaten Bogor
“Jadi mencegah memberikan kegiatan-kegiatan yang positif atau mengajak anak-anak yang sudah dikasih untuk berbuat hal-hal yang positif, sehingga tidak terjadi cari perhatian semacam ini,” ujarnya.***
Artikel Terkait
Wilayah Hukum Polsek Beji Depok Kondusif dari Aksi Tawuran Selama Ramadan
Hendak Tawuran! Polisi Amankan 5 Pemuda Bawa Sajam di Cimanggis Depok
Tawuran Dua SMK di Jalan Raya Bogor-Jakarta, Satu Pelajar Depok Meninggal Akibat Luka Tusuk
Tawuran dan Game Online jadi Sorotan Khusus, Kelurahan Pondok Jaya Depok Segera Bereskan Permasalahan Anak
Tawuran Pecah di Jalan Pengasinan Depok, Kabur, 14 Remaja Diamankan Polisi