Peningkatan Kinerja Otak Dan Hati Sebagai Dasar Praktek Akuntansi Rumah Tangga

Tidak hanya itu, senam otak ternyata juga bisa mengurangi stress dan menambah konsentrasi. Senam otak ini ternyata juga sudah dipraktekkan bagi lansia demensia hasilnya menunjukan peningkatan fungsi kognitif bagi para lansia tersebut.

Setelah memaparkan materi seputar otak manusia. Dia dengan dibantu oleh empat mahasiswa langsung mengarahkan para peserta untuk praktek senam otak.

Baca Juga: Keren, SMAN 8 Depok Menuju Adiwiyata Mandiri : Ini yang Dilakukan

Sebanyak 12 gerakan diajarkan dan dipraktekkan kepada ibu-ibu PKK. Gerakan-gerakan yang dianggap sepele ini, ternyata memiliki dampak yang luar biasa bagi otak jika dilakukan secara berkesinambungan.

Di antaranya merangsang seluruh bagian otak dapat bekerja, dapat meningkatkan daya ingat dan melancarkan aliran darah ke otak.

Kaitannya dengan akuntansi, melansir dari jurnal-jurnal sejarah akuntansi yang menceritakan bahwa praktik akuntansi telah ada sebelum terbentuknya strata huruf dan angka.

Misalnya pedagang berber di Afrika, seluruh transaksi perdagangan mereka dicatat dalam kepala mereka. Apalagi dalam rumah tangga, seharusnya ibu rumah tangga tidak disibukkan dengan praktek mencatat hitam di atas putih tapi cukup dengan mengingat.

Sehingga ibu rumah tangga bisa memaksimalkan pekerjaan rumah lainnya. Lagi pula posisi akuntansi rumah tangga harus dibedakan dengan akuntansi komersial. Jika akuntansi di perusahaan membantu menghasilkan laba, namun akuntansi dalam rumah harus membuat rumah menemukan kebaikannya.

Peserta abdimas diberikan pre dan post-tes dalam bentuk g-form. Alhamdulillah hasilnya memuaskan, yaitu ada peningkatan hasil bahkan beberapa diantaranya mencapai nilai maksimal setelah melakukan senam otak.

Materi Peningkatan Kinerja Hati Dan Akuntansi Rumah Tangga

Setelah selesai melaksanakan post test dari materi senam otak, peserta masih semangat untuk menerima tentang peningkatan kinerja hati. Materi kali ini disampaikan Krisno Septyan, S.E., M.S.Ak., dengan background ilmu akuntansi sosial, tentu materi kali ini bukan membahas bagaimana memperbaiki hati (lever) dalam organ tubuh manusia, tapi lebih kepada mental dan perasaan.

Dia menekankan bahwa akuntansi rumah tangga tidak dirancang untuk membuat rumah tangga bisa menghasilkan laba atau meningkatkan aset. Dia juga menekankan bahwa banyaknya aset bukan tolak ukur keberhasilan rumah tangga.

Ada pihak-pihak yang Allah berikan kekayaan karena bisa jadi mereka akan kufur kalau mereka miskin, dan ada pula yang Allah berikan kemiskinan karena bisa jadi mereka lupa diri kalau mereka menjadi kaya dan Allah maha Mengetahui setiap hambaNya.

Netralisir itu perlu dilakukan agar mindset di awal adalah bagaimana akuntansi ini mampu menunjang kegiatan utama suatu entitas. Artinya akuntansi akan menyesuaikan bentuk berdasarkan pada tempatnya.