Senin, 22 Desember 2025

Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa : Hindari Stigma, Tingkatkan Kesadaran

- Rabu, 10 Juli 2024 | 12:10 WIB
Para pembicara sedang melakukan sesi foto bersama setelah mengisi acara Konferensi Ilmiah Tahunan Kesehatan Jiwa Indonesia yang Pertama Tahun 2024 dengan tema "Saatnya Bicara Kesehatan Jiwa" di Auditorium Mochtar Riady Social and Political Research Center, UI. (DOKUMEN KAUKUS MASYARAKAT PEDULI KESEHATAN JIWA)
Para pembicara sedang melakukan sesi foto bersama setelah mengisi acara Konferensi Ilmiah Tahunan Kesehatan Jiwa Indonesia yang Pertama Tahun 2024 dengan tema "Saatnya Bicara Kesehatan Jiwa" di Auditorium Mochtar Riady Social and Political Research Center, UI. (DOKUMEN KAUKUS MASYARAKAT PEDULI KESEHATAN JIWA)

RADARDEPOK.COM-Kesadaran pemahaman kesehatan mental cukup rendah dikalangan masyarakat. Masih banyak yang beranggapan bahwa kesehatan mental bukanlah hal yang penting. Karena itu, Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa bersama dengan FISIP UI mengadakan konferensi Konferensi Ilmiah Tahunan Kesehatan Jiwa Indonesia yang Pertama Tahun 2024 dengan tema "Saatnya Bicara Kesehatan Jiwa".

Ketua Kaukus Masyarakat Peduli Kesehatan Jiwa sekaligus Mantan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Prof. Nila F. Moeloek mengatakan, kesehatan mental tidak hanya menjadi fondasi diri seseorang, melainkan sebuah bangsa. Dengan kondisi kesehatan jiwa yang baik, akan mendukung meningkatnya kualitas hidup seseorang.

Baca Juga: Baru di Bandung! Kafe dengan Suasana Seperti di Rumah Nenek, Wajib Mampir!

"Kesehatan jiwa adalah fondasi dari kualitas hidup bangsa. Kita harus berkolaborasi untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kualitas kesehatan mental dan menghapus stigma yang ada di masyrakat," tutur Prof. Nila Moeloek kepada Radar Depok (9/7).

Prof. Nila Moeloek menuturkan, dengan perkembangan teknologi yang sangat pesat sudah seharusnya dapat membantu dalam mengurangi kesehatan jiwa yang ada di masyarakat.

"Tentu dengan berkembangnya IT yang pesat ini, ayo kita berperan untuk memperbaikinya," ujar Prof. Nila Moeloek. 

Sejalan dengan yang telah dikatakan Prof. Nila Moeloek, Guru Besar Antropologi FISIP UI, Prof. Semiarto Aji Purwanto juga mengatakan, bahwa kesehatan jiwa memerlukan pendekatan dari semua bidang. Karena masalah kesehatan jiwa ini bukan hanya masalah pada diri sendiri, tetapi juga masalah sosial.

Baca Juga: Kopdar Gabungan dan Diklat Sonic Riders Independent Team Bekasi Raya Disambut Hangat Honda Sonic Riders Cianjur

"Masalah kesehatan jiwa ini bukan hanya dari dalam diri, tetapi juga masalah sosial. Masalah jiwa akan timbul karena adanya intervensi sosial. Untuk menyelesaikannya, perlu pendekatan holistik dari semua bidang," ujar Prof. Semiarto Aji Purwanto.

Budayawan dan Pekerja Seni, Garin Nugroho menyatakan, perspektif tangguh masyarakat terkait kesehatan jiwa menjadi elemen penting dalam membantu mengurangi masalah kesehatan jiwa di masyarakat. Untuk itu diperlukan pendidikan dan edukasi warga negara terkait pentingnya menjaga kesehatan seseorang.

Baca Juga: Suasana Vintage Akan Terasa Saat Kamu Mengunjungi Resto Longkang Kotagede, Seperti Menjelajah Waktu

"Indonesia maju tidak akan terwujud tanpa peta perspektif kesehatan jiwa yang baik. Kita perlu mengelola pendidikan warga negara dengan perspektif kesehatan jiwa yang tangguh dan kritis," tandas Garin Nugroho.***

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X