Senin, 22 Desember 2025

Gabungan Organisasi Wanita Depok Tolak Kebijakan Penyediaan Alat Kontrasepsi Bagi Pelajar, Ungkapkan Potensi Kerusakan Moral dan Pendidikan Bangsa

- Jumat, 16 Agustus 2024 | 21:56 WIB
Jajaran GOW Kota Depok saat foto bersama dalam momen HUT ke 35 di Alun Alun Kota Depok.  (ISTIMEWA)
Jajaran GOW Kota Depok saat foto bersama dalam momen HUT ke 35 di Alun Alun Kota Depok. (ISTIMEWA)

RADARDEPOK.COM-Kebijakan baru yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, yang salah satunya mencakup penyediaan alat kontrasepsi bagi kelompok usia sekolah dan remaja, menuai kontroversi tajam di masyarakat.

Terutama, Pasal 103 ayat 4 butir "e" yang menyebutkan tentang penyediaan alat kontrasepsi, kebijakan ini dianggap dapat merusak moral dan pendidikan bangsa.

Adapun, PP berpolemik itu turut mendapat penolakan dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Depok di momentum HUT GOW Kota Depok ke 35.

Saat dikonfirmasi Radar Depok, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Depok, Asri Mulyanita secara tegas menyatakan penolakannya terhadap pasal ini.

Baca Juga: Pengmas Dosen UPNVJ : Implementasi Program Pembuatan Pelet Mandiri Upayakan Sejahterakan Pembudidaya Ikan Konsumsi Air Tawar di Sawangan

Menurut Asri Mulyanita, penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar dapat menimbulkan anggapan bahwa pemerintah memperbolehkan dan bahkan memfasilitasi hubungan seksual di luar pernikahan, yang tentunya bertentangan dengan norma adat dan agama yang dianut masyarakat Indonesia.

"Aneh kalau anak usia sekolah dan remaja mau dibekali alat kontrasepsi. Apakah ini dimaksudkan untuk memfasilitasi hubungan seksual di luar pernikahan," ungkap Asri Mulyanita kepada Radar Depok, Jumat (16/8).

Asri Mulyanita menilai, pemberian kondom gratis kepada pelajar justru dapat memicu mereka melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.

"Kami di GOW Depok menolak keras pembagian kondom gratis kepada masyarakat, apalagi kepada pelajar dan mahasiswa. Ini bisa memicu peningkatan seks bebas di kalangan mereka," ujar Asri Mulyanita.

Baca Juga: Haji 2024, Kyai, Akademisi Hingga Pengamat Kompak Sebut Penuh Inovasi dan Patut Diapresiasi

Lebih lanjut, Asri Mulyanita mengungkapkan, kekhawatirannya bahwa kebijakan ini justru akan merusak moral generasi muda. Menurutnya, pembagian kondom gratis bukanlah solusi untuk menekan perilaku seks bebas, melainkan dapat meningkatkan angka perzinahan.

"Pembagian kondom gratis bertentangan dengan norma adat dan agama kita. Ini bukan solusi, tapi malah menjerumuskan generasi muda kita ke arah yang salah," tutur Asri Mulyanita.

Lebih lanjut, Asri Mulyanita mengkritisi penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar bisa menimbulkan salah persepsi di masyarakat.

"Kalau ada alat yang bisa dibeli dengan mudah, ini seakan-akan memberi sinyal bahwa seks bebas diperbolehkan dan tidak perlu takut akan konsekuensinya, karena ada alat yang mencegah kehamilan. Ini adalah pesan yang sangat berbahaya bagi anak-anak kita," jelas Asri Mulyanita.

Baca Juga: Kengerian Hantu dari Kisah Urban Legend Magelang Segera Hadir di Bioskop! Ayo Siapa yang Berani Nonton

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X