RADARDEPOK.COM-Kebijakan baru yang diatur dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan, yang salah satunya mencakup penyediaan alat kontrasepsi bagi kelompok usia sekolah dan remaja, menuai kontroversi tajam di masyarakat.
Terutama, Pasal 103 ayat 4 butir "e" yang menyebutkan tentang penyediaan alat kontrasepsi, kebijakan ini dianggap dapat merusak moral dan pendidikan bangsa.
Adapun, PP berpolemik itu turut mendapat penolakan dari Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Kota Depok di momentum HUT GOW Kota Depok ke 35.
Saat dikonfirmasi Radar Depok, Ketua Gabungan Organisasi Wanita (GOW) Depok, Asri Mulyanita secara tegas menyatakan penolakannya terhadap pasal ini.
Menurut Asri Mulyanita, penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar dapat menimbulkan anggapan bahwa pemerintah memperbolehkan dan bahkan memfasilitasi hubungan seksual di luar pernikahan, yang tentunya bertentangan dengan norma adat dan agama yang dianut masyarakat Indonesia.
"Aneh kalau anak usia sekolah dan remaja mau dibekali alat kontrasepsi. Apakah ini dimaksudkan untuk memfasilitasi hubungan seksual di luar pernikahan," ungkap Asri Mulyanita kepada Radar Depok, Jumat (16/8).
Asri Mulyanita menilai, pemberian kondom gratis kepada pelajar justru dapat memicu mereka melakukan hubungan seksual di luar pernikahan.
"Kami di GOW Depok menolak keras pembagian kondom gratis kepada masyarakat, apalagi kepada pelajar dan mahasiswa. Ini bisa memicu peningkatan seks bebas di kalangan mereka," ujar Asri Mulyanita.
Baca Juga: Haji 2024, Kyai, Akademisi Hingga Pengamat Kompak Sebut Penuh Inovasi dan Patut Diapresiasi
Lebih lanjut, Asri Mulyanita mengungkapkan, kekhawatirannya bahwa kebijakan ini justru akan merusak moral generasi muda. Menurutnya, pembagian kondom gratis bukanlah solusi untuk menekan perilaku seks bebas, melainkan dapat meningkatkan angka perzinahan.
"Pembagian kondom gratis bertentangan dengan norma adat dan agama kita. Ini bukan solusi, tapi malah menjerumuskan generasi muda kita ke arah yang salah," tutur Asri Mulyanita.
Lebih lanjut, Asri Mulyanita mengkritisi penyediaan alat kontrasepsi bagi pelajar bisa menimbulkan salah persepsi di masyarakat.
"Kalau ada alat yang bisa dibeli dengan mudah, ini seakan-akan memberi sinyal bahwa seks bebas diperbolehkan dan tidak perlu takut akan konsekuensinya, karena ada alat yang mencegah kehamilan. Ini adalah pesan yang sangat berbahaya bagi anak-anak kita," jelas Asri Mulyanita.
Artikel Terkait
GOW Kota Depok adakan Donor Darah, PMI Kota Depok Berikan Apresiasi
GOW Kota Depok Gelar Berbagai Perlombaan di Peringatan Hari Ibu 2023, Lombanya Seru-seru
Keren! GOW Depok dan PT Immortal Pharmaceutical Labs Segera Hadirkan Produk Komestik hingga Skincare
Peringatan Hari Kartini 2024! GOW Depok Gelar Lomba Make Up Hingga Launching Produk Skincare Zurie
GOW Kota Depok Gelar Sarasehan Hukum! Bahas KDRT hingga Kekerasan Terhadap Anak, Dipimpin Langsung Kajari Depok