Rp 4,32 Miliar APBD Kota Depok Percantik Tiga SD, Ini Rincian Anggaran Setiap Sekolah

"Selain itu, mencakup penggantian kusen jendela dan pintu menggunakan standar bahan baja atau steel door," kata Dadan Rustandi.

Sedangkan SDN Anyelir 1 mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp 1,84 miliar untuk melakukan rehabilitasi. Pekerjaan utama dalam rehabilitasi ini meliputi penggantian seluruh atap lantai dua, penggantian plafon, penggantian keramik, dan pengecatan ulang.

"Selama proses rehabilitasi berlangsung, semua siswa dari SDN Anyelir 1 dan SDN Sukatani 4 dipindahkan ke sekolah lain yang terdekat untuk kegiatan belajar mengajarnya," sambung Dadan Rustandi.

Terakhir dengan pagu paling kecil yaitu Rp 200 juta diterima oleh SDN Cinere 3. Rehabilitasi yang dikerjakan mencakup perbaikan dan pergantian atap untuk mengatasi masalah kebocoran, serta pengecatan ruang kelas.

Baca Juga: Bawa Lari Tas Berisi Barang Pribadi, Polisi Buru Pelaku Pencurian Modus Pecah Kaca Mobil di Sukmajaya Depok

"Selain itu, melibatkan penggantian keramik di ruang perpustakaan," tutur Dadan Rustandi.

Dadan Rustandi berharap, dengan rehabilitasi ini pendidikan di Kota Depok dapat terus meningkat, memberikan lingkungan yang lebih baik bagi para siswa untuk belajar dan berkembang.

"Semoga semakin nyaman lagi belajarnya, semakin semangat dan yang pasti aman untuk semuanya," ungkap Dadan Rustandi.

Memang instruksi ini secara langsung disampaikan Wakil Walikota Depok, Imam Budi Hartono saat dengan sengaja mengunjungi beberapa sekolah SD. Dari hasil tersebut, didapatkan banyak ruang sekolah yang tidak layak.

"Setiap melewati suatu tempat, Sawangan misalnya, yang pertama saya lihat ternyata banyak sekolah yang sudah lama sehingga mengalami kerusakan," ujar Imam Budi Hartono.

Baca Juga: Walisantri dan Simpatisan Gontor Hanya Dukung Imam Budi Hartono dan Ririn Farabi Arafiq untuk Menang Pilkada Depok

Dari temuan di lapangan, terdapat ruang kepala sekolah yang rusak, sehingga mereka terpaksa pindah ke ruangan lain. Selain itu, beberapa ruang guru juga digunakan sebagai kelas, yang mengganggu proses belajar mengajar.

"Ada ruang - ruang yang rusak sehingga harus pindah ke kelas ruang lain untuk proses belajar mengajarnya," tambah Imam Budi Hartono.

Imam Budi Hartono meminta agar kondisi ini diperiksa secara menyeluruh dan menjadi perhatian dalam kebijakan perbaikan segera. Perbaikan infrastruktur pendidikan sangat penting untuk mendukung kenyamanan dan efektivitas pembelajaran bagi siswa dan guru.

"Tolong diperiksa sehingga menjadi kebijakan nanti segera diperbaiki," ucap Imam Budi Hartono.***