RADARDEPOK.COM-Pusat Studi Herbal Medik dan Biodiversitas Universitas Kristen Indonesia (UKI) melakukan penyuluhan dan demontrasi pemanfaatan tanaman obat keluarga (toga) serta pemeriksaan antropometri balita di Posyandu dan Posbindu Cempaka RW 17 Kelurahan Kemirimuka, Kecamatan Beji, Kota Depok, Sabtu (12/10).
Adapun, kegiatan yang digelar Pusat Studi Herbal Medik dan Biodiversitas UKI itu merupakan Pengabdian Masyarakat (Pengmas), dimana mereka turun langsung ke masyarakat untuk melakukan edukasi secara nyata.
“Kegiatan Pengabdian Masyarakat merupakan salah satu bentuk kegiatan dosen untuk menjalankan tugas Tri Darma Perguruan Tinggi. Dosen akan hadir di tengah masyarakat untuk memberikan informasi sesuai bidang keahliannya,” kata Ketua Tim Pengmas Prof Maria Bintang.
Menurut Prof Maria Bintang, dia dan timnya telah melakukan penyuluhan manfaat serta demonstrasi pengolahan tanaman obat. Tidak hanya itu, mereka turut melakukan skrining dan monitoring kasus stunting di Posyandu tersebut.
Baca Juga: UKI Fokus Edukasi Masyarakat Soal Pencegahan Tengkes dan Pemanfaatan Toga
“Harapan kami dari kegiatan yang kami lakukan ini adalah untuk masyarakat dapat mengerti manfaat dan pengolahan tanaman obat yang berkhasiat untuk mempertahankan imunitas dan anti peradangan (meniran) dan mencegah stunting (kelor),” kata Prof Maria Bintang.
Prof Maria Bintang menerangkan, Pengmas merupakan kegiatan dalam mengamalkan dan memberikan sumbangan ilmu pengetahuan untuk meningkatkan kesejahteraan serta menambah wawasan kehidupan bangsa seperti penjelasan dalam Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 tentang Pendidikan Tinggi Pasal 47 dan 48.
Anggota Tim Pengmas Lainnya, beber Prof Marina Silalahi, penyuluhan atau pemberian informasi terkait permasalahan yang terjadi di dalam masyarakat terutama permasalahan dalam bidang kesehatan.
“Permasalahan kesehatan yang menjadi perhatian adalah status gizi pada balita dan upaya mempertahankan daya tahan tubuh serta anti peradangan pada lansia,” tutur Prof Marina Silalahi.
Baca Juga: Uki Eks Noah : Musik Adalah Pintu Masuk Maksiat
Berdasarkan data World Health Organization (WHO) tahun 2015 diketahui bahwa angka prevalensi kekurusan anak di dunia sekitar 14,3%.1 Kekurusan yang terjadi pada anak berhubungan dengan asupan gizi pada anak.
Menurut data RISKESDA (2013) diketahui bahwa masalah gizi pada anak prasekolah dan anak sekolah masih cukup tinggi, hal tersebut dapat diketahui dari status gizi anak umur 5-12 tahun menurut indeks massa tubuh/umur (IMT/U) di Indonesia, yaitu prevalensi kurus adalah 11,2%, terdiri dari 4% persen sangat kurus dan 7,2% kurus.
Gizi merupakan salah satu faktor utama penentu kualitas sumber daya manusia (SDM), karena dibutuhkan dalam proses pertumbuhan, perkembangan dan kelangsungan hidup setiap manusia dalam mempertahankan kehidupan secara sehat. Cara untuk menilai baik buruknya gizi seseorang adalah dengan melakukan pengukuran status gizi.
“Status gizi yang baik mempengaruhi proses pertumbuhan dan perkembangan anak, salah satunya dapat meningkatkan kemampuan intelektual yang berdampak pada prestasi belajar di sekolah. Salah satu cara untuk menilai status gizi adalah dengan menggunakan antropometri,” beber Prof Marina Silalahi.
Artikel Terkait
Uki Eks Noah : Musik Adalah Pintu Masuk Maksiat
UKI Fokus Edukasi Masyarakat Soal Pencegahan Tengkes dan Pemanfaatan Toga
Pengmas Dosen UPNVJ: Implementasi Pompa Sentrifugal BLDC Sebagai Alternatif Sumber Aerasi Kolam di Peternak Budidaya Ikan Meruyung Fish Farm
Tim Pengmas FEB UPNVJ Fokus Pembekalan Wira Usaha Baru Dkerens, Dilakukan dengan Bertahap
Kelompok UMKM Meruyung Fish Farm Terima Edukasi Pengmas UPNVJ Soal Pemanfaat Mesin Fish Feeder
Pengmas Dosen UPNVJ : Implementasi Program Pembuatan Pelet Mandiri Upayakan Sejahterakan Pembudidaya Ikan Konsumsi Air Tawar di Sawangan